Gubernur Sumsel Jelaskan Rencana Pembangunan RS Siloam

id rs siloam, gubernur sumsel, penolakan

Gubernur Sumsel Jelaskan Rencana Pembangunan RS Siloam

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin. (FOTO ANTARA/HO-Untung Sarwono)

Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menjelaskan rencana pembangunan Rumah Sakit Siloam di atas lahan milik pemerintah provinsi setempat, menyusul aksi penolakan dan kontroversi berkaitan rencana itu.

Menurut Alex Noerdin, di Palembang, Selasa, RS Siloam rencananya akan dibangun di pojok bekas Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya dengan luas areal 2.000 meter persegi dari lahan yang ada seluas 16.256 meter persegi sesuai sertifikat No. 78/Lorok Pakjo/2011 tanggal 20 Mei 2011 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang.

Alex menanggapi pernyataan sejumlah fraksi di DPRD setempat terkait rencana pembangunan RS tersebut, menegaskan bahwa keberadaannya tidak akan menghilangkan fungsi ruang publik yang telah ada seperti selama ini.

Ia menyatakan, satu-satunya RS swasta bertaraf internasional yang telah terakreditasi di Kementerian Kesehatan RI ini, akan menjadi salah satu RS rujukan bagi peserta SEA Games ke-26 di Palembang, November 2011 nanti.

Berkaitan kekhawatiran masyarakat, khususnya ormas Islam bahwa RS itu akan membawa misi keagamaan tertentu, dapat ditegaskan bahwa RS tersebut murni bergerak di bidang pelayanan publik, kata dia lagi.

Dia menyatakan, kekhawatiran itu dapat dipahami mengingat sejauh ini di tengah-tengah masyarakat masih banyak yang belum mengetahui apa dan bagaimana seluk beluk RS itu sebenarnya yang telah berdiri di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Jambi, dan Makassar.

Menyusul rencana pembangunan rumah sakit itu, dengan adanya reaksi penolakan pihak tertentu, telah dilakukan dua kali dialog antara jajaran Pemprov Sumsel dan ormas/OKP Islam, intelektual Muslim, serta praktisi/pengurus yayasan RS Islam di daerah ini.

Pada dialog 30 April di Griya Agung dihadiri sekitar 50 orang, ujar Alex.

Ia menuturkan, para peserta dialog dipersilakan untuk menyampaikan tentang apa yang menjadi keberatan mereka terhadap rencana pembangunan RS tersebut.

Selanjutnya, juga dilaksanakan silaturahim dan dialog pada 26 Mei di Griya Agung, dan dihadiri sekitar 70 peserta, ujar dia lagi.

Sesuai dengan agenda yang telah disepakati pada dialog pertama dan kedua, dimaksudkan untuk membahas draf kontrak Pemprov Sumsel-Lippo Group tentang kerja sama bangun guna serah pembangunan RS itu.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menghargai masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat, demikian Gubernur Sumsel.

Namun hingga hari ini, reaksi penolakan rencana pembangunan RS Siloam di Palembang itu terus berlangsung, antara lain dilakukan sejumlah massa dari berbagai elemen saat berlangsung paripurna DPRD Sumsel.

Beberapa hari lalu, aksi penolakan itu telah disampaikan pula kepada pimpinan DPRD dan fraksi-fraksi di DPRD Sumsel. (SUS/Z002/K004)