Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Sekitar 50 hektare hutan lindung di kawasan Bukit Besar, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terbakar.
Api terlihat mulai menjalar dari lereng perbukitan di kawasan Desa Padang, Kecamatan Merapi Selatan, dan kebakaran kian meluas, bahkan mulai merambat ke perkebunan warga setempat.
"Kami belum mengetahui asal api, namun kebakaran hutan sudah mulai Sabtu (30/7), dan hingga saat ini masih terus menjalar serta belum ada upaya pemadaman oleh pihak terkait," kata warga setempat, Solihin.
Ia menyatakan, dikhawatirkan jika kebakaran itu tidak segera dikendalikan, api akan meluas hingga ke lahan warga yang berada di sekitar hutan yang terbakar.
Penyebab kebakaran hutan itu, belum diketahui, namun warga setempat menginformasikan tiba-tiba api sudah membesar dan membakar hutan di sekitar Bukit Besar tersebut.
"Api terus membesar karena hembusan angin cukup kencang dan ditambah dengan kondisi kemarau menjadikan banyak daun tumbuhan kering mudah terbakar," ujar dia.
Lokasi kebakaran in tidak jauh dari kawasan hutan Bukit Serelo dan perkebunan kopi serta karet di daerah itu.
Petugas Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kabupaten Lahat, Muaraenim, Pagaralam, Empatlawang, Musi Rawas, dan Lubuk Linggau, Muhammad Nur, mengatakan pihaknya telah menerjunkan petugas untuk segera melakukan upaya pemadaman meskipun lokasi sangat jauh dan medan sulit dijangkau.
"Tim sudah diturunkan, dan sejauh ini kondisi api sudah dapat dikendalikan agar tidak meluas hingga ke perkebunan masyarakat desa setempat," kata dia.
Dia membenarkan, memang ada puluhan hektare areal bukit yang sudah terbakar, namun belum ada kebun warga yang ikut terbakar meskipun api masih terlihat terus menjalar. (ANT127/K004)
Berita Terkait
Peringati Hari Hutan Sedunia 2024 Pertamina tanam 100 pohon di Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 1:05 Wib
Harimau kesasar ke area pembangkit listrik, BKSDA pastikan sudah kembali ke hutan lindung
Minggu, 24 Maret 2024 15:00 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Terdampak hujan, harga madu hutan naik
Minggu, 28 Januari 2024 11:31 Wib
Menyoal pemanfaatan hutan untuk kemakmuran rakyat
Senin, 22 Januari 2024 19:58 Wib
Unsri gelar FGD telusuri penyebab kebakaran berulang di tiga titik Kabupaten OKI Sumsel
Jumat, 29 Desember 2023 7:51 Wib
Rekreasi ke Taman Hutan Punti Kayu
Selasa, 26 Desember 2023 19:31 Wib