Pertumbuhan ekonomi Sumsel terjadi perlambatan

id bank indonesia, pertumbuhan ekonomi sumsel

Pertumbuhan ekonomi Sumsel terjadi perlambatan

Bank Indonesia (FOTO ANTARA)

....Hasil survei terhadap kondisi dunia usaha di Sumsel mengindikasikan bahwa pelaku usaha melakukan investasi secara berkelanjutan terutama terkait sektor perkebunan....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia Kantor Wilayah VII mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan triwulan III (Juli-September) 2012 sebesar 5,8 persen, atau mengalami perlambatan dibandingkan fase sebelumnya.

"Angka pertumbuhan ekonomi Sumsel mengalami penurunan dibandingkan triwulan II yang sempat mencetak 6,0 persen. Keadaan ini disebabkan harga komoditas andalan daerah belum membaik," kata Kepala Divisi Ekonomi Moneter Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Salendra dalam keterangan pers di Palembang, Jumat.

Semula BI memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Sumsel berada pada kisaran 6,0 - 6,5 persen per triwulan dengan asumsi tidak terjadi gejolak harga pada komoditas karet dan sawit.

Namun, sejak awal tahun ini harga kedua komoditas ekspor itu bergerak turun akibat pengaruh krisis ekonomi yang menghantam negara-negara pengekspor.

Selain itu, perlambatan ekonomi juga dipengaruhi lemahnya penyerapan beberapa sektor seperti pertambangan, jasa, hingga konsumsi pemerintah.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada triwulan III ini ditopang sektor pertanian yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 7,4 persen dibandingkan 2011 yang hanya 4,9 persen. Kemudian, industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran, serta diiringi peningkatan investasi dan net ekspor.

"Hasil survei terhadap kondisi dunia usaha di Sumsel mengindikasikan bahwa pelaku usaha melakukan investasi secara berkelanjutan terutama terkait sektor perkebunan," ujarnya.

Meski mengalami perlambatan pada triwulan III ini, namun BI mencatat terdapat sejumlah komponen membanggakan, diantaranya inflasi yang turun cukup tajam dari 3,94 persen pada triwulan II menjadi 2,60 persen. Angka inflasi itu lebih rendah dari nasional yang mencatat 4,3 persen (yoy).

Kemudian, kesejahteraan masyarakat Sumsel relatif terjaga karena angka pengangguran relatif rendah yakni 5,70 persen, atau lebih baik dari rata-rata nasional setelah penyerapan pada sektor industri dan pertanian mengalami peningkatan.(Dolly)