Sumsel siapkan tim panahan ke Kejurnas 2013

id panahan, atlet panahan sumsel

Sumsel siapkan tim panahan ke Kejurnas 2013

Atlet Panahan (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan menyiapkan tim atlet panahan untuk mengikuti kejuaraan nasional di Surabaya, 22-30 Mei 2013.

"Sumsel hanya mengirimkan enam atlet karena keterbatasan dana sehingga memilih yang paling berpotensi meraih medali," kata Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Sumatera Selatan Arison di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan, pada ajang tahunan itu pihaknya tidak mematok target muluk-muluk mengingat para atlet tidak menjalani pemusatan latihan daerah.

Ke-6 atlet itu yang terdiri dari Irfan Jauhari, Aldega, Ikko Pratama, Adinda Lisa, Rani Julita, dan Aprilia Maharani, hanya menjalani latihan reguler yakni sepekan sebanyak tiga kali.

"Hanya satu bulan menjelang Kejurnas saja agak ditambah latihan menjadi lima kali sekali, dengah harapan akan mematangkan persiapan mental para atlet," ujarnya.

Meski demikian, ia mengungulkan Irvan Jauhari yang tercatat sebagai atlet PON Riau lalu untuk mendulang prestasi pada ajang yang diikuti 23 provinsi itu karena pada ajang empat tahunan ini mampu menembus babak ketiga.

Sementara untuk kelompok putri dengan mengandalkan Adinda yang tercatat sebagai peraih medali perunggu pada Kejurnas Junior di Jakarta 2012 untuk nomor ronde compound.

"Harapan tertumpu pada Irvan dan Adinda, meski atlet yang lain juga cukup berpeluang," katannya.

Menurutnya, lima provinsi yakni Jatim, DI Yogyakarta, Jateng, Jabar, DKI Jakarta, masih merajai perebutan medali di Indonesia karena diperkuat oleh sejumlah atlet nasional.

Ia juga menjagokan Jawa Timur sebagai tuan rumah yang bakal menjadi juara umum.

"Sumsel sendiri dipandang provinsi yang masih baru dengan panahan karena baru memulai pada 2004 lalu, sementara daerah lain sudah beberapa dekade lalu. Meski demikian, bukan berarti tidak ada peluang untuk merangsek dalam persaingan karena pada dasarnya para atlet Sumsel sangat berbakat. Hanya saja, kurang mendapatkan kesempatan menambah jam terbang," katanya.

Prestasi panahan Sumsel hingga kini belum begitu diperhitungkan di Indonesia karena sejumlah atlet yang dibina kerap kali memilih fokus pada pendidikan setelah menamatkan jenjang Sekolah Menengah Atas.

"Atlet panahan Sumsel pada umumnya ditemukan saat duduk dibangku SMP atau SMA, namun biasanya menghilang ketika mulai kuliah. Inilah yang menjadi kendala mengingat panahan membutuhkan konsistensi berlatih untuk mencapai puncak prestasi," ujarnya.