Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan meminta instansi terkait memperketat pengawasan terhadap pasokan daging ke pasar tradisonal setempat, karena berpeluang ada daging tak layak konsumsi dijual.
"Menjelang Lebaran, permintaan daging di masyarakat akan meningkat, dan pasokan dari luar juga berpeluang tinggi masuk ke daerah ini, karena Lubuklinggau merupakan kota perdagangan," kata Ketua YLKI Lubuklinggau Nurussulhi Nawawi, Sabtu.
Ia mengatakan, tentunya siapapun tidak ingin membeli daging dari ternak yang sakit, dan dipotong di sembarang tempat.
Pihaknya melihat indikasi pasokan daging tak layak konsumsi ke pasar tradisonal di Lubuklinggau cukup tinggi, dan pasokan daging ilegal juga cukup tinggi.
Apalagi, kata dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat berupaya menekan harga daging menjelang H-1 Lebaran di bawah
Rp100 ribu per kilogram, dengan harapan tidak memberatkan masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Kota Lubuklinggau Farida Aryani mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan daging oplosan yang dijual pedagang setempat.
Namun, menjelang Lebaran, tidak menutup kemungkinan ada pasokan daging dari luar kota.
Sedangkan stok dipastikan mencukupi, karena setiap desa ada warga masyarakat yang memotong ternaknya.
Ia menjelaskan harga daging sapi dan daging ayam yang dijual pedagang pengecer di Kota Lubuklinggau saat ini belum naik.
Menurut dia, menjelang Lebaran nanti diperkirakan terjadi kenaikan harga sekitar sepuluh persen.
Berdasarkan hasil pemantauan di beberapa pasar tradisional di Kota Lubuklinggau, harga daging sapi/kerbau naik menjadi Rp94.000 hingga Rp96.000, dari sebelumnya di bawah Rp90.000 per kilogram.
Sedangkan harga daging ayam potong dari Rp32.000 naik menjadi Rp35.000 per kilogram.
Harga telur ayam ras naik dari Rp32.000 menjadi Rp34.000 per karpet.
Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp34.000, dari sebelumnya sekitar Rp29.000 per kilogram, cabai rawait juga naik menjadi Rp26.000, dari sebelumnya Rp24.000 per kilogram.
Kemudian harga bawang merah juga naik menjadi Rp30.000 dari sebelumnya Rp25.000 per kilogram, bawang putih bertahan Rp20.000 per kilogram.
Harga sayuran rata-rata naik Rp500 per kilogramnya.
Seorang pedagang di pasar tradisional Satelit Rumadi mengatakan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok itu, terjadi sejak beberapa hari lalu.
"Kami menaikkan harga jual tersebut karena harga beli di tingkat grosir sudah naik," katanya.
Sedangkan harga gula pasir, minyak goreng, dan lainnya masih bertahan.
Kepala Bidang Peternakan Kota Lubuklinggau Roro Rita beberapa hari lalu mengatakan pihaknya memperketat setiap hewan yang akan dipotong di rumah potong hewan (RPH) setempat.
Ternak yang akan diptong itu diperiksa dulu kesehatannya, supaya tidak ada daging memiliki penyakit cacing hati dijual di pasaran.
Namun demikian, kata dia, masyarakat juga harus berhati-hati membeli daging.
Berita Terkait
Bulog OKU sebut 14 ton daging beku untuk kebutuhan Idul Fitri 2024
Selasa, 2 April 2024 19:58 Wib
Harga daging ayam naik, Kemendag sebut pedagang ambil untung
Rabu, 27 Maret 2024 14:36 Wib
20 ton daging beku Bulog disiapkan untuk kebutuhan Ramadhan di OKU
Minggu, 3 Maret 2024 20:00 Wib
Dokter gizi bagikan tips cegah kanker dan rekurensi dengan hidup sehat
Rabu, 28 Februari 2024 16:56 Wib
Ilmuwan Korsel ciptakan nasi mengandung daging sapi
Jumat, 16 Februari 2024 16:23 Wib
Begini kiat mengolah daging agar "juicy"
Kamis, 16 November 2023 11:13 Wib
Bulog OKU Sumsel miliki stok 14 ton daging kerbau beku impor
Jumat, 1 September 2023 0:42 Wib
Kayu manis dapat tingkatkan kualitas daging ikan air tawar
Senin, 28 Agustus 2023 16:42 Wib