BNN: Sabu-sabu paling diminati pengguna narkoba

id bnn, badan narkotika nasional, sabu diminati kalangan pengguna narkoba

BNN: Sabu-sabu paling diminati pengguna narkoba

Badan Narkotika Nasional berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis ekstasi dari China sebanyak 1.412.476 butir dengan berat total 3.784.358 gram akhir Mei 2012. ((FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/12) )

"Saat ini yang lagi tren yakni sabu-sabu di kalangan pemakai, selanjutnya ganja dan ekstasi," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan HA Bustari.
Palembang (ANTARA Sumsel) - Narkotika jenis sabu-sabu paling diminati pengguna narkoba di Sumatera Selatan dan mendominasi kasus kejahatan dan ketergantungan pada obat terlarang tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

"Saat ini yang lagi tren yakni sabu-sabu di kalangan pemakai, selanjutnya ganja dan ekstasi," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan HA Bustari di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, sabu-sabu lebih diminati lantaran dapat dinikmati dengan mudah yakni hanya menggunakan sebuah alat hisap khusus atau bong.

Selain itu, penggunaan zat berbahaya itu dapat dilakukan bersama-sama yang dikenal dengan sebutan "pesta sabu" atau memilih seorang diri.

"Bisa dikatakan sabu-sabu ini dapat disesuaikan dengan keinginan pemakai, seperti anak muda yang ingin kumpul-kumpul bersama teman-temannya atau seseorang ingin menyendiri di kamar milik pribadi," ujarnya.

Menurutnya, kondisi itu berbeda dengan narkotika jenis ekstasi yang mengharuskan pemakai berjingkrak-jingkrak mengikuti irama musik untuk mendapatkan efek maksimal dari obat terlarang tersebut.

"Umumnya pemakaian ekstasi marak di pusat-pusat hiburan malam atau "organ tunggal", artinya si pemakai harus menyediakan waktu khusus untuk keluar rumah," katanya.

Sementara, untuk narkotika jenis daun ganja hingga kini tetap diminati, namun tidak menjadi tren seperti sabu-sabu.

"Ganja ini bisa dikatakan narkoba jenis klasik yang tetap ada dan tersedia karena harganya murah. Pada umumnya, eksis di pedesaan," ujarnya.

Sementara ini, Provinsi Sumatera Selatan terdata memiliki 1,5 persen pecandu narkoba dari total jumlah penduduk yang mencapai 7.222.635 jiwa (data BNN tahun 2012).

Jumlah itu dipastikan telah mengalami peningkatan seiring dengan maraknya peredaran narkoba di provinsi itu dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan hasil evaluasi pertemuan Kapolda se-Indonesia pada akhir tahun 2012 diketahui bahwa Sumsel berada pada urutan kedua untuk kejahatan narkoba atau tepat satu tingkat dibawah DKI Jakarta.

Sedangkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meluncurkan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) dalam rangka mewujudkan "Indonesia Bebas Narkoba 2015".