LSM Jejak OKU tanam pohon penghijauan

id lsm, lsm tanam pohon penghijauan

LSM Jejak OKU tanam pohon penghijauan

LSM Jejak Indonesia OKU melakukan kegiatan penanaman 100 batang pohon penghijauan di Baturaja, Minggu (Foto Antarasumsel.com/13/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Lembaga Swadaya Masyarakat Jejak Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Minggu menanam sebanyak 100 batang bibit pohon penghijauan di wilayah itu guna mengajak semua lapisan masyarakat agar cinta lingkungan.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jejak Indonesia juga akan mengadakan kegiatan pada 21-22 Desember mendatang, kata Dewan Pembina LSM Jejak Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Hendra A Setiawan di Baturaja, Minggu.

Di samping itu LSM tersebut akan menyelenggarakan kegiatan "Grend Rock Music Festival" sekaligus memberikan penghargaan Lingkungan dan pada 31 Desember hingga 1 Januari 2014 diadakan perkemahan di lahan pendidikan Jejak Indonesia Desa Sundan Lengkiti dan penanaman pohon kembali.

Sebelumnya pada Seminar dan Pelatihan Lingkungan Konservasi Alam di Baturaja, Sabtu (30/11) Hendra mengatakan, berbagai kegiatan yang dilakukan LSM Jejak Indonesia bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para pegiat lingkungan hidup dalam analisa kegiatan tentang pelestarian alam.

"Mudah-mudahan penggiat konservasi dan pecinta alam dapat memiliki keterampilan serta pengetahuan lebih dalam di bidang itu, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antara aktivis yang peduli pelestarian alam," ujarnya.

Hadir dalam acara seminar tersebut antara lain, Asisten III Pemkab OKU Yanius Zulvarino, Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH, Kepala Dinas Pertambangan Yasir Najib, perwakilan BLH Farlin, perwakilan dari perusahaan pertambangan di OKU dan ratusan peserta siswa SMA maupun mahasiswa Universitas di Baturaja.

Namun, ia menyayangkan, dari berbagai perusahaan pertambangan yang beroprasi di wilayah OKU hanya beberapa perwakilan perusahaan saja yang datang, sementara PT Semen Baturaja dan PT Buana Eltra serta Talisman tidak sama sekali tidak mengirimkan utusan dalam acara tersebut.

"Seharusnya mereka hadir untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan cinta lingkungan, karena perusahaan yang mereka kelola turut bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan akibat polusi dan pencemaran lingkungan," katanya.

Sementara, Bupati OKU yang diwakili Asisten III pemkab OKU, Yanius Zulvarino mengungkapkan, pemerintah setempat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut, karena pelatihan semacam ini memberikan pembekalan serta pembinaan teknis agar memiliki komitmen yang kuat turut peduli terhadap pelestarian lingkungan alam.

Menurut dia, konsep pembangunan lingkungan merupakan upaya pencegahan yang harus dipedomani oleh setiap masyarakat termasuk swasta dan pelaku industri.

"Dalam bentuk apapun aktivitas pembangunan harus menjaga lingkungan agar bersih, mengendalikan dampak yang mungkin ditimbulkan serta mengupayakan rehabilitasi atau pemulihan setiap indikasi pencemaran yang timbul." katanya. (E Permana)