Palembang (ANTARA Sumsel) - Prestasi atlet dayung Sumatera Selatan membanggakan menyusul perolehan satu medali emas, dua perak, dan tiga perunggu pada SEA Games XXVII di Myanmar, 11-22 Desember 2013.
"Prestasi atlet-atlet dayung Sumsel sungguh membanggakan karena untuk kali pertama memberikan andil luar biasa bagi kontingen Indonesia pada ajang SEA Games," kata Ketua Program Pembinaan Atlet Sriwijaya Cemerlang KONI Sumsel Iyakrus di Palembang, Sabtu.
Ia mengemukakan, pada ajang dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu, ada 11 atlet Sumsel yang ambil bagian pada lima cabang olahraga sehingga total meraih satu emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Penyumbang medali paling besar berasal dari cabang olahraga dayung, kemudian disusul catur dengan satu medali perak dan biliar dengan satu medali perunggu.
"Prestasi ini berkat kerja keras atlet, pelatih dan para pengurus dalam membina secara berkesinambungan sejak tahun 2004. Prestasi pun mulai terlihat sejak SEA Games tahun 2011 yang mampu menyumbang satu medali perunggu," ujarnya.
Kondisi ini justru berbalik untuk cabang olahraga yang kerap memberikan medali pada arena SEA Games.
Sejumlah atlet yang biasa berprestasi pada ajang SEA Games justru mengalami kegagalan seperti Ni Putu Desi Margawati, Jauhari Johan dan Deni Hadiwijaya (atletik), dan Maharani Ardi, Rahmat Wisnu Aji, Rachma Saraswati (menembak), gagal memboyong medali.
Padahal pada SEA Games tahun 2011 di Indonesia diketahui bahwa Maharani sukses mempersembahkan satu medali emas, Jauhari satu medali perak, dan Ni Putu Desi dengan satu medali perunggu.
"Kontribusi atlet Sumsel memang mengalami penurunan pada SEA Games kali ini yang disebabkan banyak faktor seperti penurunan kemampuan atlet itu sendiri karena faktor usia, hingga faktor nonteknis yang dijumpai di lapangan," ujarnya.
Iyakrus mencontohkan, seperti cabang olahraga unggulan Sumsel yakni anggar yang tidak dipertandingkan pada SEA Games Myanmar. Padahal pada ajang serupa tahun 2011 lalu justru mempersembahkan satu emas dan satu perak atas nama Reni Anggraini dan Hendrawan Sutanto.
Namun, terlepas dari itu semua, pihaknya tetap bersyukur atas capaian para atlet tersebut dan bermaksud memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi.
"Untuk jumlah nominalnya masih belum kita tentukan, tapi bonus jelas akan kita berikan," katanya.
Perolehan satu medali emas dayung dipersembahkan Wahyuni pada nomor double scull putri berpasangan dengan pedayung asal Papua Maryam Magdalena. Kemudian, dua medali perak diraih Maryati pada nomor 5 kru 500 meter putri dan 22 kru 2.000 meter putri.
Sementara tiga medali perunggu diperoleh oleh pedayung Sumsel lainnya yakni Yuniati yang turun pada nomor 4 min putri, dan dua perunggu lainnya kembali direbut oleh Maryati pada nomor 22 kru 500 meter putri dan 12 kru 500 meter putri.
Berita Terkait
Kejati tahan mantan ketua KONI Sumsel kasus korupsi dana hibah
Selasa, 16 April 2024 18:59 Wib
Dispora Sumsel sebut pencairan dana hibah KONI sedang berproses
Kamis, 4 April 2024 0:05 Wib
Di PON, Sumut siap dulang emas dari cabang beladiri
Selasa, 19 Maret 2024 0:05 Wib
Tes kesehatan-fisik atlet PON Sumsel berikan informasi penting untuk tingkatkan performa
Sabtu, 2 Maret 2024 16:49 Wib
KONI Sumsel gelar workshop bagi pelatih cabor PON XXI/2024
Selasa, 27 Februari 2024 21:37 Wib
Tes kesehatan-fisik memetakan kebugaran atlet Sumsel jelang pelatda
Selasa, 27 Februari 2024 20:42 Wib
Kejari Karimun tetapkan dua tersangka korupsi dana hibah KONI
Jumat, 12 Januari 2024 16:28 Wib
Yulian Gunhar akan pimpin KONI Sumsel tanpa digaji
Kamis, 21 Desember 2023 23:09 Wib