Tobasa pagelarkan tari "Tortor" meriahkan PRSU 2014

id tarian Tortor Mossak sumut, Pekan Raya Sumut 2014

Tobasa pagelarkan tari "Tortor" meriahkan PRSU 2014

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Balige, Sumut (ANTARA Sumsel) - Pemkab Toba Samosir (Tobasa) akan mempersembahkan tari "tortor", mengisi malam kesenian dan pameran produksi daerah guna memeriahkan pekan raya Sumatera Utara (PRSU) ke-43 di Medan pada 3 April  2014.

"Dinas kebudayaan pariwisata Tobasa bekerjasama dengan sanggar budaya Lusido akan mempertunjukkan sendratari tortor sebagai atraksi andalan mengisi malam pesona Tobasa," ujar Kabag Humas Pemkab Tobasa, Robintang Sitepu di Balige, Selasa.

Sendratari yang dipertunjukkan, kata dia, mengisahkan pengangkatan Raja Singamangaraj XII dan pesta pernikahan adat Batak Toba dengan diiringi gondang Batak sabangunan (alat musik khas tradisional daerah).

Selain itu, akan dipagelarkan tortor "mossak", sejenis tari silat yang saat ini sudah hampir dilupakan, bahkan tidak pernah lagi dipertunjukkan.

Koreographer atraksi budaya itu, lanjutnya, langsung ditangani pimpinan sanggar budaya Lusido, Resmon Sirait dan dikemas dalam acara berdurasi sekitar dua jam dengan sejumlah pesan moral yang disampaikan kepada penontonnya.

Juru bicara Pemkab Tobasa itu menyebutkan, tari tortor dan gondang Batak sebagai kesenian tradisional merupakan warisan leluhur yang patut dipertahankan kelestariannya.

Menurut Robintang, kesenian yang masuk dalam identitas kebudayaan sebagai warisan leluhur yang bersinggungan dengan olahraga maupun pariwisata itu patut dimunculkan, sekaligus sebagai upaya pelestarian.

"Kita berharap warga Tobasa yang berdomisili di Medan dapat berpartisipasi dan memeriahkan malam kesenian dan pameran produksi daerah ini," katanya.

Secara terpisah, Kepala Disbudpar Tobasa, Ultri Sonlahir Simangunsong menyebutkan, pihaknya terus mendukung berbagai kegiatan dalam menyukseskan penyelenggaraan atraksi seni dan budaya pada PRSU ke-43 di Medan.

Dalam mempromosikan industri pariwisata Tobasa, kata Ultri, pihaknya juga melibatkan sejumlah komunitas, di antaranya kelompok kerja pariwisata lokal "IAS", "FORKALA" dan beberapa perusahaan seperti Aquafarm dan PT. Inalum.

Momentum pameran dan hiburan tersebut, harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku dunia usaha untuk meningkatkan serta mengembangkan investasi dan pemasaran produk mereka.

"PRSU menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan budaya daerah serta produksi lokal yang ada di Sumut," katanya.