Petanque batal dipertandingkan di POM ASEAN

id petanque, POM Asean

Petanque batal dipertandingkan di POM ASEAN

Atlet cabang olahraga petanque. (Foto ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Cabang olahraga petanque batal dipertandingkan di Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN di Palembang, Sumatera Selatan, 9-19 Desember 2014, karena dinilai tidak akan berkontribusi dalam menyumbangkan medali, kata Sekretaris Panitia Persiapan POM ASEAN Taufik Arif.

"Petanque lebih baik tidak dipertandingkan karena berdasarkan analisa Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Diktikemdikbud) tidak akan menyumbang medali. Daripada Indonesia memberikan peluang bagi negara lain, maka lebih baik ditiadakan saja," kata Taufik di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, pada awalnya Indonesia mengajukan petanque sebagai salah satu olahraga yang dipertandingkan untuk mengakomodasi keinginan daerah pelaksana Sumsel.

"Sumsel memiliki arena petanque bertaraf internasional, jadi dirasa sayang jika tidak digunakan. Selain itu, sejumlah atlet Sumsel telah beberapa kali memperkuat Tim Nasional," ujarnya.

Namun, lantaran dilakukan pembatasan usia peserta oleh ASEAN University Sports Council (AUSC) yakni maksimal 28 tahun, maka Diktikemdikbud menilai peluang Indonesia untuk meraih medali dari cabang olahraga "bola kayu" itu terbilang sangat kecil.

"Setelah diputuskan petanque batal dipertandingkan, artinya pada POM ASEAN akan hanya mempertandingkan 18 cabang olahraga," katanya.

Adapun cabang olahraga tersebut, di antaranya, renang, atletik, panahan, bola basket, bulu tangkis, catur, sepak bola, pencak silat, taekwondo, karate, wushu, sepak takraw, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, sepatu roda, dan futsal.

Sementara itu, Rektor Universitas Sriwijaya Prof Badia Perizade optimistis pelaksanaan Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN ke-17 mendatang akan berlangsung sukses dan meriah.

"Saya optimistis POM ASEAN akan sukses seperti layaknya SEA Games tahun 2011 dan Islamic Solidarity Games 2013 karena Sumsel telah berpengalaman," katanya.

Ia mengemukakan, Sumsel telah dikenal sebagai provinsi unggulan di Indonesia karena memiliki fasilitas olahraga bertaraf internasional di Kompleks Olahraga Jakabaring, seperti stadion akuatik, stadion sepak bola, stadion atletik, lapangan tenis, lapangan tembak, dan lapangan tenis.
    
Unsri sebagai pihak yang dipercaya Diktikemdikbud telah berkoordinasi dengan berbagai pihak yakni Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan KONI daerah yang nantinya akan bekerja sama dalam kepanitiaan besar.

"Meskipun POM ASEAN ini menjadi tugasnya Unsri, tetap saja melibatkan banyak pihak karena hal ini bukan menyangkut nama Sumsel saja, tapi Indonesia," ujarnya.

Sebanyak 12.000 orang atlet dan ofisial diperkirakan mengikuti ajang bergengsi antarmahasiswa Asia Tenggara ke-17 itu.

Meski perhelatan itu tidak seakbar SEA Games, namun jumlah peserta akan meningkat tiga kali lipat menyusul peran Sumsel sebagai tuan rumah tunggal ASEAN University Games, katanya.