Pemblokiran jalan Muara Beliti-Muba dibuka

id pemblokiran jalan, jalan muara beliti-muba diblokir, bupati musirawas, buka blokir

Pemblokiran jalan Muara Beliti-Muba dibuka

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Pemblokiran itu salah satu cara masyarakat menyampaikan tuntutannya karena berbagai jalan yang ditempuh tidak pernah berhasil...
Musirawas  (ANTARA Sumsel) - Bupati Musirawas H Ridwan Mukti bersama Kapolres AKBP Chaidir setelah mendatangi lokasi jalan lintas Provinsi Sumatera Selatan yang diblokir ratusan massa Desa Petunang sejak Selasa (22/4) langsung dibuka.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat Desa Petunang dengan rela membantu membuka blokir jalan lintas provinsi poros Muara Beliti-Kabupaten Musi Banyuasin, sehingga saat ini lalu lintas di jalan tersebut kembali lancar," kata Bupati Musirawas H Ridwan Mukti di lokasi jalan yang diblokir tersebut, Rabu.

Ia mengatakan, saat warga Desa Petunang melakukan aksi damai di halaman gedung DPRD Musirawas, Selasa (22/4) ia masih di Jakarta dalam rangka tugas.

Setelah acara tersebut dia langsung pulang dan menemui ratusan masyarakat Desa Petunang sekaligus mengabulkan segala tuntutan mereka antara lain memproses mantan kepala desa yang diduga kuat menjual lahan masyarakat kepada perusahaan perkebunan dalam jumlah luas.

Tuntutan masyarakat sebelumnya harus memecat Kepala Desa Petunang sudah dilakukan dan menghentikan kegiatan perusahaan yang diduga membeli lahan masyarakat secara diam-diam juga sudah dilakukan.

Sekarang masyarakat pemilik lahan minta mantan kepala desa itu agar diproses secara hukum, tapi kades tersebut melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran jajaran Polres Musirawas.

Sedangkan tuntutan lainnya untuk mencabut izin perusahaan di wilayah itu masih dalam proses dan kehadiran perusahaan perkebunan di Musirawas bukan untuk menyengsarakan masyarakat tapi sebaliknya untuk mensejahtrakan masyarakat setempat, ujarnya.

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Musirawas AKBP Chaidir mengatakan, lima titik pemblokiran jalan itu sekarang sudah dibersihkan masyarakat secara sukarela, karena tuntutan mereka sudah terpenuhi yaitu ingin mendatangkan bupati dan kapolres ke lokasi.

Pada saat pemblokiran pertama meskipun ia sudah ke lokasi, tapi massa belum merasa puas karena bupati masih di Jakarta dan tetap melakukan pemblokiran.

Ia mengharapkan setelah pemblokiran dibuka masyarakat tidak mengulangi lagi perbuatan yang meresahkan masyarakat tersebut karena bila terjadi kekerasan atau ancaman kriminal akan ditindak tegas.

Koordinator massa Petunang Ersan mengatakan pemblokiran itu salah satu cara masyarakat menyampaikan tuntutannya karena berbagai jalan yang ditempuh tidak pernah berhasil dan selalu kandas untuk mempertahankan hak masyarakat.

"Kami tidak memiliki niat untuk bertindak anarkis dan kriminal, tapi kalau seandainya ada tingkah laku remaja yang kurang berkenan selama pemblokiran sekitar 12 jam itu, mohon dimaafkan dan tidak akan terulang," ujarnya.