Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten
Musirawas, Sumatera Selatan, mengusulkan untuk memugar salah satu
bangunan bersejarah bekas peninggalan kolonial Belanda tahun 1920
di Kecamatan Muara Beliti yang kondisinya sudah rusak.
Kawasan Muara Beliti saat itu dijadikan Belanda sebagai pusat
pemerintahan dengan sebutan avdeling Musi Ulu Rawas, sehingga dibangun
beberapa gedung untuk wilayah perkantoran, kata Kepala Dinas Budaya dan
Pariwisata Musirawas, Drs Jemain, Jumat.
Ia mengatakan, bangunan eks Balanda itu kondisinya saat ini sudah
rusak dan tergusur oleh bangunan baru bahkan dijadikan tempat pembuangan
sampah masyarakat, hal itu dikertahui setelah tim investigasi ke
lapangan belum lama ini.
Tim menemukan beberapa pondasi bangunan yang masih kokoh yang
lokasinya tidak jauh di pinggir Sungai Kelinggi, sekarang berada di
belakang gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan wilayah perkantoran
sekolahan.
Bangunan bersejarah itu akan diusulkan ke Badan Arkeologi Provinsi
Sumatera Selatan untuk dibangun kembali dan dijadikan obyek wisata
bersejarah seperti Benteng Marlbourohg peninggalan pemerintahan Inggris
di Bengkulu.
"Namun sangat kita sayangkan kondisi bangunan yang ada sekarang
sudah pecah-pecah bahkan ada dijadikan bangunan rumah warga, lebih
memprihatinkan lagi lokasi banguan tua itu dijadikan tempat pembuangan
sampah rumah tangga," ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Mura Hamam
Santoso mengatakan, tim investigasi di Kecamatan Muara Beliti banyak
menemukan sejumlah pondasi bangunan peninggalan kolonial Belanda yang
disinyalir sekitar tahun 1920-an.
Kawasan itu pernah dijadikan Belanda sebagai pusat pemerintahan
untuk mengendalikan kebun karet dan kopi dalam jumlah luas serta
membangunan bendungan Watervang, sisa kebun Belanda itu saat ini
terdapat di Kota Lubuklinggau, termasuk bendungan yang mengairi areal
sawah sekitar 6.500 hektare dan hingga saat ini masih berfungsi dengan
baik.
Bekas bangunan gedung pemerintahan Belanda itu saat ini dilakukan
pemagaran untuk diamankan dari gangguan tangan masyarakat yang jahil,
sedangkan pecahan bangunan yang masih tersisa dikumpulkan untuk menjadi
bangunan baru, ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab Banyuasin gelar peringatan Hari Otonomi Daerah
Kamis, 25 April 2024 16:23 Wib
Pemkab OKU Timur usulkan pembangunan palang pintu perlintasan KA
Kamis, 25 April 2024 6:48 Wib
Pemkab OKU Timur gelar KB gratis untuk. semarakkan Hari Kartini
Rabu, 24 April 2024 19:20 Wib
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Pemkab Banyuasin gelar pelayanan kolaboratif pada HUT ke-22
Selasa, 23 April 2024 9:30 Wib
Calon anggota paskibra meninggal saat uji lari 12 menit
Sabtu, 20 April 2024 7:05 Wib
Pj Bupati Banyuasin ajukan pembangunan infrastruktur ke Kementerian PUPR
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Kehadiran ASN Pemkab OKI capai 95 persen pascalibur Lebaran
Rabu, 17 April 2024 8:28 Wib