BMKG prediksi Lebaran wilayah Sumsel berawan-hujan

id bmkg, cuaca palembang, kondisi cuaca, prediksi cuaca, berawan, hujan

BMKG prediksi Lebaran wilayah Sumsel berawan-hujan

Ilustrasi - Kondisi cuaca di Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah/12)

...Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di delapan kota Sumsel berawan dan sembilan kota lainnya pada Lebaran Idul Fitri ini berpotensi hujan ringan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kondisi cuaca di 17 kabupaten/kota wilayah Sumatera Selatan diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat berawan dan berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

"Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di delapan kota Sumsel berawan dan sembilan kota lainnya pada Lebaran Idul Fitri ini berpotensi hujan ringan," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama di Palembang, Senin.

Menurut dia, delapan kota yang diprakirakan berawan yakni Kota Musirawas, Musirawas Utara, Sekayu, Pangkalanbalai, Tebingtinggi, Palembang, Lubuklinggau, dan Prabumulih.

Sedangkan kesembilan kota lainnya yang kondisi cuacanya berpeluang hujan dengan intensitas ringan yakni Kota Baturaja, Kayu Agung, Muara Enim, Pali, Lahat, Martapura, Muaradua, Indralaya, dan Pagaralam.

Beberapa kota yang diprakirakan berawan memiliki suhu udara berkisar 24-31 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 56-93 persen, kecepatan angin berkisar 20-25 km/jam dengan arah angin daerah tersebut sebagian besar menuju selatan kecuali Kota Sekayu, Pangkalanbalai, dan Palembang arah anginnya menuju tenggara.

Sedangkan kota yang diprakirakan berpeluang hujan ringan memiliki suhu udara berkisar 24-32 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 56-97 persen, kecepatan angin berkisar 20-25 km/jam dengan arah angin sebagian besar menuju tenggara kecuali Kota Lahat, Muara Enim, dan Pagaralam arah angin daerah ini menuju selatan, katanya.

Dia menjelaskan, Sumsel beberapa pekan terakhir mulai terdapat banyak daerah yang berawan karena sebagian wilayah provinsi yang berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu mulai memasuki musim kemarau sejak Juni 2014.

Dalam kondisi cuaca musim kemarau sekarang ini, beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti potensi terjadinya titik api (hotspot) yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.

Sejumlah daerah yang perlu mewaspadai potensi titik api yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Musirawas, katanya.

Melihat perkembangan iklim yang beberapa hari terakhir cenderung panas serta mulai terdeteksi keberadaan titik api, diimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Ancaman titik api perlu diwaspadai sehingga tidak menimbulkan masalah kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan, berbagai kegiatan masyarakat, dan gangguan kesehatan, kata Indra.

Sebelumnya Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel, M.S Sumarwan mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial seperti kekeringan lahan pertanian, serta kebakaran hutan dan lahan, pihaknya telah menyiapkan bantuan tanggap darurat.

Selain itu, pihaknya selaku Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) provinsi setempat, juga berupaya menyiagakan sekitar 800 relawan yang selama ini di bawah pembinaan Dinas Sosial, sehingga jika terjadi bencana dampak musim kemarau tersebut bisa membantu masyarakat bersama instansi terkait lainnya, kata Sumarwan.