Pemkab Mura targetkan surplus beras

id padi, target produksi padi mura

Pemkab Mura targetkan surplus beras

Sejumlah petani memanen padi (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, pada musim tanam 2014 menargetkan surplus beras sekitar 145 ton dari produksi sebanyak 189, 730 ton, sedangkan kebutuhan warga 44 ton dari jumlah penduduk 344 ribu jiwa.

Surplus beras sebanyak itu meningkat dari tahun sebelumnya hanya sekitar 80 ton padahal saat itu belum ada kabupaten pemekaran Musirawas Utara, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Musirawas Heryanto, Kamis.

Ia menjelaskan tanaman padi sawah yang tersebar pada 14 kecamatan di wilayah itu pada 2014 mencapai 41.690 hektare, sedangkan luas panen sekitar 40.856 hektare dengan produksi padi gabah kering giling sebanyak 216.383 ton.

Sedangkan tanaman padi gogo atau di lahan darat luas seluruhnya mencapai 7.477 hektare, dengan luas panen sekitar 7.327 hektare produksinya mencapai 20.987 ton gabah kering giling, yang ditanam di darat itu seluruhnya tidak menggunakan pupuk dan sebagian besar jenis "Dayang Rindu".

Padi jenis Dayang Rindu itu merupakan asli padi dari Musirawas sejak zaman nenek moyang, namun saat ini sudah dikembangkan di Provinsi Bengkulu dan Jambi bahkan diakui dua provinsi itu sebagai unggulan padi varitas mereka dan sekarang sudah dikembangkan untuk ditanam di lahan sawah.

"Kami sebagai pemilik varitas Dayang Rindu tersebut hingga saat ini tetap masih mengembangkan padi itu ditanam di lahan darat, meskipun saat ini sudah mendatangkan tenaga ahli padi untuk dikembangkan di lahan sawah karena rasanyanya yang khas dan wangi," ujarnya.

Kabid Produksi DTPH Musirawas Tohirin mengatakan, sejak adanya pemekaran Kabupaten Musirawas Utara areal sawah di wilayah itu hilang sekitar 8.000 hektare, namun demikian tidak mengurangi angka surplus beras di wilayah itu.

Pada saat Kabupupaten Musirawas Utara masih bergabung dengan kabupaten induk Musirawas produksi padi di wilayah itu tercatat 251.697 ton Gabah Kering Giling atau 159.072 ton beras, sedangkan penduduk Musirawas saat itu mencapai 540 ribu jiwa dengan konsumsi beras 113 kg per jiwa, maka ada surplus beras 98,052 ton.

Dengan adanya pemekaran kabupaten baru itu, maka surplus beras di Musirawas diperkirakan meningkat menjadi 145 ton dengan asumsi kebutuhan 44 ton dari jumlah penduduk 344 ribu jiwa, untuk mewujudkan target itu pemerintah daerah sudah memberikan bantuan dan berbagai fasilitas kepada petani agar dapat meningkatkan produksi dan mempertahankan kualitas.

Program prioritas untuk petani antara lain memperbaiki jaringan irigasi desa, jaringan irigasi tersier Tingkat usaha Tani, pengadaan alat pengolah pupuk organik, sekolah lapang-pengelolaan tanaman terpadu, bantuan hantracktor, pompa air dan lainnya.

Dengan bantuan sarana itu petani diharapkan pro aktif menjalankan usaha taninya dan ikuti petunjuk dari para pendamping penyuluh pertanian, tingkatkan kerja sama antar petani di kelompok, sehingga permasalahan sekecil apapun bisa dapat diatasi, ujarnya.