Pergerakan IHSG pascapilpres dipengaruhi kinerja emiten

id ihsg, bursa efek indonesia, pergerakan ihsg, pengaruh emiten, emiten

Pergerakan IHSG pascapilpres dipengaruhi kinerja emiten

Ilustrasi - Monitor grafik pergerakan saham. (FOTO ANTARA)

...Setelah euforia pilpres, ada potensi arah pergerakan pasar saham sentimennya ke kinerja emiten semester I tahun ini...
Jakarta (ANTARA Sumsel)  - Analis pasar modal William Surya Wijaya menilai pascaeuforia pemilihan umum presiden pergerakan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia akan dipengaruhi kinerja emiten semester I/2014.
         
"Setelah euforia pilpres, ada potensi arah pergerakan pasar saham sentimennya ke kinerja emiten semester I tahun ini," ujar William Surya Wijaya yang juga analis dari PT Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Kamis.
         
Menurut dia, kinerja emiten semester I tahun ini mayoritas mengalami pertumbuhan sehingga indeks BEI berpotensi masih berada dalam tren positif atau bertahan di level 5.000 poin.
         
Ia mengemukakan bahwa beberapa kinerja emiten diantaranya laporan PT Astra International Tbk (ASII) mengalami pertumbuhan laba sebesar 11 persen menjadi Rp9,8 triliun pada semester I 2014 dari Rp8,8 triliun pada periode sama tahun lalu.
         
Selain itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga membukukan kenaikan laba sebesar 4,01 persen pada semester I 2014 menjadi Rp7,4 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp7,1 triliun.
         
Laba PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga mengalami kenaikan 0,82 persen menjadi Rp282 miliar dari Rp280 miliar pada periode I 2013. Sementara anak usahanya PT WIKA Beton Tbk (WTON) juga naik sebesar 24 persen menjadi Rp169,28 miliar.
         
Lalu, PT Semen Indonesia Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp2,78 triliun pada semester I 2014 atau meningkat 8,61 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp2,56 triliun.
         
Kemudian, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba naik 34,4 persen menjadi Rp2,29 triliun, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat laba naik 6,6 persen menjadi Rp1,34 triliun pada semester I 2014.
         
Di sektor perbankan diantaranya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan laba bersih semester I 2014 sebesar 15,6 persen menjadi Rp9,6 triliun. Pada periode sama, laba bersih PT Bank Negara indonesia Tbk (BBNI) juga tumbuh 15,4 persen menjadi Rp4,936 triliun.
         
Dan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membukukan laba dan pertumbuhan tertinggi dibanding bankan BUMN lainnya yakni sebesar 17,11 persen menjadi Rp11,74 triliun pada semester I 2014.
         
Selain kinerja emiten, menurut William Surya Wijaya, investor pasar modal juga akan mencermati data ekonomi domestik yang sedianya akan dipublikasikan pada awal pekan mendatang (Senin, 4/8) seperti data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia.
         
"Inflasi diperkirakan masih di bawah satu persen, besaran itu masih cukup stabil dikarenakan pada bulan puasa dan Hari Raya Lebaran pada tahun ini tidak ada kenaikan harga yang signifikan," ucapnya.
         
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa selain dari faktor dalam negeri pelaku pasar juga akan mencermati sentimen dari eksternal, dimana kondisi geopolitik di Ukraina tetap menjadi ancaman bagi harga komoditas baik minyak maupun gas dunia.
         
"Kenaikan harga dari komoditas tersebut menjadi kekhawatiran terhadap naiknya nilai impor Indonesia yang bisa berdampak pada kinerja neraca perdagangan indonesia," katanya.