Wali Kota: Rehab Masjid Agung rampung Oktober

id masjid, masjid agung lubuklinggau

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Wali Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Prana Putra Sohe, meminta kontraktor rehabilitasi masjid agung melakukan pekerjaannya tepat waktu, yaitu rampung pada Oktober 2014, karena akan digunakan untuk berbagai kegiatan Islami masyarakat setempat.

"Saya minta pengerjakaan masjid agung itu dikebut sehingga pada Oktober 2014 sudah bisa digunakan, termasuk perbaikan sarana elektronik dan mengganti tanaman kurma yang mati di sekitar itu karena harganya cukup mahal," katanya di Lubuklinggau, Kamis.

Ia menilai selama ini pengerjaan revitalisasi masjid itu terkesan lamban sehingg banyak fasilitas yang terbengkalai, termasuk tanaman kurma yang bisa berbuah seperti kurma di Tanah Suci Makkah, yang ternyata ada belasan batang yang mati.

Berdasarka catatan dari panitia pembangunan, katanya, jumlah tanaman kurma di sekitar masjid itu 62 batang yang diambil dari salah satu lokasi pembibitan di Jawa Barat.

Namun, katanya, tanaman yang mati, belum ada upaya untuk penggantian.

Bila tanaman kurma itu nanti berbuah seperti di wilayah Arab Saudi, katanya, akan menjadi contoh di wilayah Sumatera Selatan lainnya, bahkan di Sumatera, sedangkan kurma yang ditanam di Masjid Agung Darussalam Musirawas hingga saat ini seluruhnya mati.

Padahal, katanya, Pemkot Lubuklinggau mencontoh tanaman kurma di masjid terbesar di Musirawas tersebut.

Ia mengatakan pembangunan fasilitas di masjid agung tersebut, antara lain air mancur menari-nari saat azan dikumandangkan hingga saat ini juga belum terlihat realisasinya.

Apalagi, katanya, lampu hias warna-warni di sekitar masjid itu, belum ada tanda-tanda untuk dikerjakan.

Pekerjaan yang diprioritaskan itu, adalah pembangunan taman di sekitar masjid, termasuk pagar, karena merusak keindahan kota. Selain itu, orang akan beribadah di masjid itu, terganggu akibat halamannya tertutup pagar seng.

Padahal, katanya, keberadaan masjid itu untuk melayani seluruh jamaah, baik warga kota maupun masyarakat pengguna jalan nasional Lubuklinggau-Bengkulu.

Ia mengatakan selama masjid itu direhab, masyarakat dari luar kota bingung untuk shalat. Padahal di bagian dalamnya, masih bisa dimanfaatkan.

Pelaksana proyek pembangunan taman dan rehab Masjid Agung As Salam Lubuklinggau Zian berjanji menyelesaikan pekerjaan itu, tepat waktu dan mengganti pohon kurma mati yang ditanam samping masjid tersebut.

"Tanaman kurma yang mati itu akan diganti dengan kualitas lebih baik dan langsung dibawa dari Bandung, sedangkan pengerjaan fisik bangunan ditargetkan tepat waktu," katanya.