Film tokoh besar perkuat karakter bangsa

id film, film tokoh besar

Film tokoh besar perkuat karakter bangsa

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Bandung (ANTARA Sumsel) - Film-film bertemakan tokoh besar memunculkan kekhasan sinema serta memiliki dampak besar bagi penguatan karakter bangsa, kata Ketua Umum Forum Film Bandung Eddy D Iskandar di Bandung, Senin.

"Film bertemakan tokoh besar merupakan sebuah fenomena positif, digarap apik dan memiliki kekhasan. Kehadirannya memperkuat pembangunan karakter generasi muda bangsa ini," kata Eddy D Iskandar.

Menurut dia, film-film itu sudah mulai menunjukkan peningkatan dan mendapat respon dari masyarakat. Bahkan pada ajang Festival Film Bandung film dengan tema tokoh besar itu meraih penghargaan tertinggi.

Menurutnya kemenangan film Soekarno dalam FFB 2014 yang bertemakan tokoh besar sejarah Indonesia dapat menginspirasi banyak pihak.

"Mudah-mudahan menginspirasi seperti misalkan Garin Nugroho mau bikin film Cokroaminoto," katanya.

Bukan tidak mungkin, menurut dia, akan lebih banyak lagi film yang bertemakan tokoh besar seperti Agus Salim, Tan Malaka, Perang Bojong Kokosan dan lainnya.

Ia menyebutkan selama ini jarang kisah tokoh ditayangkan dalam film dan di apresiasi oleh masyarakat. Film itu kesuksesan film - film seperti Soekarno, Habibie-Ainun atau Sang Pencerah yang meraih jutaan penonton bioskop.

Membuat film seperti itu menurut Eddy saat ini sudah dipermudah untuk mencari datanya.

"Data ceritanya banyak, sampai yang berbentuk novel juga ada," katanya.

Menurut Eddy mengenai tema itu cenderung harus ada yang memulai dan  harus ada film yang booming sehingga baru yang lain mengikutinya.

Kesamaan tema dalam pembuatan film menurutnya tidak ada masalah jika memang sukses pada pasaran. Tapi menurut Eddy jangan hanya terpaku pada satu saja jalur tema filmnya.

"Jangan di satu jalur itu saja, harus ada yang lain," katanya.

Mengenai perfilman Indonesia saat ini menurut Eddy masih tertinggal jika dibandingkan dengan film luar baik dana atau peralatan.

"Mungkin kita yang bisa bersaing tema-tema spesifik, lokalitas yang tidak ada disana," kata Eddy D Iskandar menambahkan.