Petani keluhkan harga karet turun

id karet, karet petani

Petani keluhkan harga karet turun

Harga getah karet di tingkat petani OKU anjlok (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Para petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengeluhkan harga jual getah karet yang makin turun yang diperparah dengan hasil sadapan jauh berkurang akibat musim kemarau.

"Sebagian besar petani sejak sebulan terakhir mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga jual karet makin turun," kata Zubaidah (43), petani Desa Pagaragung, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Selasa.

Menurut dia, selain harga getah karet yang terus turun dari Rp6.000,00 per kilogram, sekarang hanya kisaran Rp4.000,00/kg diperparah lagi hasil sadapan jauh berkurang akibat musim kemarau.

Ia menjelaskan hasil sadapan di kebun miliknya yang luasnya 1 hektare saat ini hanya bisa menghasilkan beku karet 30 kilogram per pekan, padahal ketika kondisi cuaca normal bisa mencapai 70--80 kg/pekan.

Masih beruntung, kata dia, karena karet yang disadap adalah kebun milik sendiri.

Sementara itu, Hasri (48), warga dari desa yang sama lebih memprihatinkan lagi karena karet disadap milik orang lain sehingga hasilnya harus dibagi dengan pemilik kebun.

"Kondisi sekarang ini sudah dirasakan sejak sebulan terakhir, hasil sadapan karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari makin susah," katanya.

Menurut dia, menyadap karet adalah merupakan penghasilan andalan petani di Kecamatan Lubuk Batang. Bila ditekuni, bisa menghasilkan setiap hari.

Di lain pihak, dia mengatakan bahwa para petani selama musim kemarau ini makin was-was karena sewaktu-waktu kebun milik mereka dapat terbakar.

Ia mengatakan bahwa di Kecamatan Lubuk Batang selama sebulan terakhir sudah ada beberapa hektare kebun karet milik warga tidak bisa disadap lagi karena pohonnya mati akibat terbakar.

Menurut Hasri dan warga lainnya, imbas menurunya harga karet dan musim kemarau berdampak pada tingkat keamanan di daerahnya.

"Pencurian dan perampokan akhir-akhir ini sering terjadi di tempat kami. Bahkan, di desa lain sudah tidak aman," ujarnya.