Pesawat Wapres disambut asap Sumsel

id wapres, wapres boediono

Pesawat Wapres disambut asap Sumsel

Wapres Boediono (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Wapres Boediono didampingi Ibu Herawati Boediono melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan pada Selasa Siang (23/9).

Rombongan Wapres Boediono bertolak menuju Sumatera Selatan dari Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat khusus Boeing 737-400 TNI-AU.

Sebelum lepas landas, kapten pilot penerbangan memberikan pegumuman melalui pengeras suara di kabin bahwa waktu tempuh penerbangan sekitar 45 menit.

Semuanya berjalan lancar, mulai dari lepas landas hingga mendarat.

Hanya saja, di atas langit palembang, pesawat berputar-putar sekitar lima belas menit karena kabut asap.

Setibanya di Palembang, wapres langsung menuju Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan untuk memimpin Rapat Terbatas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan penyebab timbulnya kabut
asap yang pada saat ini melanda sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan.

Hadir dalam rapat tersebut sejumlah pejabat tinggi negara di antaranya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Sesmenko Kesra Sugihartatmo, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Sebelum rapat dimulai, wapres memulainya dengan bercerita pengalaman di atas pesawat terbang.

"Tadi waktu mau mendarat kita berputar-putar cukup lama, sekitar 15 menit, mencari celah untuk bisa mendarat, akhirnya mendapat celah dah bisa mendarat," ungkapnya.

Wapres juga mengatakan, untuk itu, pada rapat tersebut, dia mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama menginventarisasi masalah kebakaran hutan dan lahan.

"Sumsel memang bukan povinsi dengan hotspot paling banyak, akan tetapi saya gunakan sebagai tempat pertemuan rapat karena kebetulan saya membuka acara MTQ di sini," ujarnya.
   
Kabut Asap
Sementara itu, wartawan Antara yang berada dalam rombongan wapres di pesawat khusus Boeing 737-400 TNI-AU, juga memperhatikan adanya kabut asap yang menyelimuti langit Palembang sesaat sebelum mendarat.

Bahkan, di ruang kabin, sejumlah wartawan media nasional juga ramai memperbincangkan soal kabut asap.

Dian Hapsari (30), wartawan RRI yang duduk dekat jendela pesawat mengatakan asap di luar cukup tebal.

"Wah kabut asapnya lumayan tebal, semoga bisa mendarat dengan lancar," ucapnya, berharap.

Selain itu, wartawan media nasional lainnya, Tomy Tri Nugroho juga berkomentar mengenai kabut asap di luar pesawat.

"Gara-gara kabut asap pemandangan di luar jadi tidak jelas," tukasnya.

Lalu, sejumlah wartawan lainnya ikut memperhatikan ke luar jendela dan sibuk memotret ke arah luar jendela pesawat.

Pada saat itu, suasana yang terlihat di luar jendela pesawat hanyalah asap putih, dengan jarak pandang terbatas.

Hal tersebut mengakibatkan daratan tidak terlihat jelas karena tertutup kabut asap.

    
Langkah Pencegahan
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, usai rapat, menjelaskan, ada tiga langkah yang akan dilakukan pemerintah, di antaranya upaya pencegahan, upaya penanganan dan upaya penegakan hukum.

"Upaya pencegahan diantaranya melalui sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif dari kebakaran hutan dan lahan penyebab timbulnya kabut asap," tuturnya.

Sementara upaya penanganan diantaranya dengan melakukan modifikasi cuaca, "water bombing", pemadaman dari darat dan lain sebagainya.

Dia juga mengatakan, upaya penegakan hukum juga terus dilakukan guna menimbulkan efek jera bagi para pelaku pembakaran hutan dan lahan sehingga tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang.

Zulkifli mengatakan, pada saat ini pemerintah terus melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan di sejumlah provinsi yang mengalami kabut asap, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah.

"Upaya terus dilakukan, walau ini bukan hal yang mudah, karena itu langkah pencegahan seharusnya adalah langkah yang paling baik yang harus kita lakukan," ujarya.

Zulkifli juga menambahkan, di masa mendatang, Provinsi Riau akan dijadikan model cara menangani kabut asap.

"Di Riau itu ada satgas hasil kerja sama BNPB, Pemda, Polda, TNI, dan lain sebagainya yang siaga pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, begitu ada laporan terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan, maka satgas tersebut langsung melakukan upaya pemadaman," tuturnya.

Meski demikian, kata dia, kerja sama dengan masyarakat juga sangat diperlukan karena masyarakat yang berada di lapangan dan mengetahui jika ada peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, Zulkifli juga menekankan perlunya penegakan hukum agar menimbulkan efek jera bagi para pelaku.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan pihaknya tengah berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

"Kita berupaya mengaktivasi seluruh rencana aksi guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan dengan upaya yang maksimal," ucapnya.

Syamsul mengatakan, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara terus menerus meskipun menghadapi sejumlah tantangan.

"Tantangan yang dihadapi salah satunya adalah sulitnya mendeteksi api yang berada di bawah permukaan," katanya.

Dia menjelaskan, saat melakukan pemadaman, kadang terlihat api sudah padam di atas permukaan.

"Namun demikian, ternyata, di bawah permukaan masih terdapat bara api, dan kondisi seperti ini bisa dideteksi melalui satelit yang memantau titik panas atau 'hotspot'," ujarnya.

Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatera bukan merupakan bencana alam, melainkan karena ulah
manusia.

Syamsul menjelaskan, masalah kabut asap bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah berulang kali.

Syamsul menjelaskan, penyebab kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh adanya pembukaan lahan baru dengan cara bakar.

Namun, karena cuaca yang kering maka api dengan cepat menjalar dan menyebabkan kebakaran yang terus meluas.

Sementara itu, selain melakukan rapat kebakaran hutan dan lahan, Wapres juga membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Tahun 2014 di Palembang Sport and Convention Center
(PSCC) pada Selasa malam.

Meski demikian, menurut pantauan Antara pada Selasa malam, acara MTQ Internasional di PSCC, kabut asap sudah tidak terlihat lagi.

Cuaca terlihat cerah, dan pembukaan MTQ Internasional berlangsung meriah dihadiri ribuan masyarakat.