Pegadaian Sumbagsel tingkatkan penjualan logam mulia

id logam mulia, penjualan logam mulia, pegadaian, pegadaian tingkatkan penjualan logam mulia, emas, emas murni

Pegadaian Sumbagsel tingkatkan penjualan logam mulia

Kepala Humas PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah III Sumbagsel M.Charist Chamid menunjukkan contoh logam mulia yang dijual dengan sistem arisan. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Penjualan logam mulia merupakan salah satu pengembangan bisnis yang prospeknya cukup bagus, sehingga perlu dilakukan terobosan untuk mendongkrak jumlah penjualannya...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Perseroan Terbatas Pegadaian Wilayah III Sumatera Bagian Selatan berupaya meningkatkan penjualan logam mulia atau emas murni kepada masyarakat di wilayah kerja meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

Penjualan logam mulia merupakan salah satu pengembangan bisnis yang prospeknya cukup bagus, sehingga perlu dilakukan terobosan untuk mendongkrak jumlah penjualannya, kata Kepala Humas PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah III Sumbagsel M.Charist Chamid di Palembang, Jumat.

Tren penjualan logam mulia di wilayah Sumbagsel dalam kurun waktu tiga tahun terakhir cukup baik, angkanya mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

Angka penjualan logam mulia di lima provinsi wilayah Sumbagsel pada 2011 tercatat sebanyak 30 kg, kemudian 2012 mengalami peningkatan menjadi 156 kg logam mulia, dan pada 2013 dibukukan penjualan sebanyak sekitar 200 kg logam mulia.

Melihat tren peningkatan penjualan tersebut, prospek penjualan emas murni atau logam mulia di daerah kerja Kantor PT Pegadaian Wilayah III Sumbagsel cukup cerah, dan diharapkan pada 2014 ini bisa lebih besar lagi mengingat sekarang ini berdasarkan data penjualan rata-rata mencapai 20 kilogram per bulannya, katanya.

Dia menjelaskan, untuk mendongkrak penjualan logam mulia, pihaknya berupaya mengembangkan sistem pemasaran dengan pola penjualan kredit kepada masyarakat secara perorangan dan kelompok arisan, serta mengikuti pameran.

Sistem pemasaran itu masing-masing memiliki keunggulan, sebagai contoh melalui pemasaran logam mulia kepada perorangan, pihaknya memberikan peluang kepada masyarakat untuk menitipkan barang yang telah dibeli dengan konsinyasi kurun waktu tiga bulan.

Selama logam mulia dititipkan dengan konsinyasi itu, nasabah atau pemilik barang akan mendapat keuntungan sejumlah uang.

Sedangkan dengan sistem arisan, masyarakat yang ingin membeli logam mulia dalam jumlah tertentu mulai dari satu gram hingga ratusan gram, tidak perlu menunggu sampai uang banyak, tetapi cukup membentuk kelompok arisan dengan anggota minimal enam orang dan menyediakan uang muka pembelian logam mulia 10 persen dari harga pasar saat perjanjian kerja sama pembukaan kelompok arisan ditanda tangani.

Sebagai gambaran harga logam mulia pada awal Oktober 2014 ini Rp525.000 per gram, dengan harga tersebut peserta arisan yang akan membeli logam mulia kepingan satu gram cukup menyiapkan uang muka Rp52.500 dan setelah disepakati harga tersebut, jika dalam proses arisan berjalan dalam kurun waktu enam bulan terjadi kenaikan harga tidak dikenakan biaya tambahan kenaikan harga.

Untuk mendapatkan logam mulia itu sebagaimana arisan uang yang biasa dilakukan selama ini, peserta yang beruntung namanya pertama kali diundi mendapatkan logam mulia langsung dapat memiliki kepingan logam mulia meskipun baru membayar Rp52.500, katanya.

Menurut dia, sistem pemasaran logam mulia itu selain gencar dilakukan di 265 unit layanan atau gerai yang tersebar di seluruh wilayah Sumbagsel, pihaknya memanfaatkan ajang pameran yang digelar di lima provinsi daerah kerja PT Pegadaian Wilayah III.

Ajang pameran yang baru-baru ini diikuti yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Intenasional Ekspo yang digelar di lapangan parkir mal Palembang Icon pada 23-27 September 2014.

Melalui pameran itu, tim pemasaran Pegadaian Cabang Palembang mampu mengenalkan cara membeli logam mulia dengan sistem kredit perorangan atau kelompok arisan dan mengedukasi masyarakat mengenai manfaat investasi dalam bentuk logam mulia dengan berhasil menjual logam mulia seberat dua kilogram, ujar Charist.