WCC Palembang partisipasi kampanye setop pernikahan dini

id wcc, pernikahan din, setop pernikahan dini, partisipasi kampanye setop pernikahan dini

WCC Palembang partisipasi kampanye setop pernikahan dini

Ketua WCC Palembang Yeni Roslaini Izzi. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Kasus KDRT yang ditangani aktivis WCC Sumsel selama ini, sebagian besar perempuan yang menjadi korbannya berusia di bawah 30 tahun...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Organisasi sosial peduli perempuan Women`s Crisis Centre Palembang, Sumatera Selatan, berupaya berpartisipasi melakukan kampanye Setop Pernikahan Dini untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk sekaligus mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga.

"Melihat tingginya laju pertumbuhan penduduk di daerah ini dan angka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), terutama menimpa perempuan yang menikah pada usia muda, pihaknya memprogramkan kegiatan kampanye Setop Pernikahan Dini ke sekolah dan kampus perguruan tinggi," kata Ketua Women`s Crisis Centre (WCC) Yeni Roslaini Izi di Palembang, Jumat.

Berdasarkan data yang dihimpunnya di lapangan, disebutkan bahwa pasangan muda yang menjalin hubungan rumah tangga atau pernikahan pada usia dini sangat rentan terjadinya KDRT

Kasus KDRT yang ditangani aktivis WCC Sumsel selama ini, kata dia, sebagian besar perempuan yang menjadi korbannya berusia di bawah 30 tahun.

Salah satu penyebab terjadinya kasus KDRT itu, menurut dia, karena perempuan dan laki-laki yang menikah dalam usia relatif muda masih belum bisa mengendalikan emosinya dengan baik sehingga ketika terjadi pertengkaran biasanya tidak segan-segan suami main pukul atau melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya.

Tindak kekerasan tersebut, kata dia, biasanya terjadi berulang kali karena istri yang menjadi korban pemukulan terkesan membiarkan pasangannya melakukan tindak kejahatan itu atau malu dan takut untuk melaporkan KDRT kepada aparat kepolisian terdekat.

Menurut dia, angka kasus KDRT di daerah ini relatif cukup tinggi, berdasarkan data yang dihimpun aktivis WCC di Kota Palembang dan beberapa kabupaten dan kota di Sumsel lainnya, dalam dua tahun terakhir setiap bulannya terdapat 5--12 kasus KDRT setiap bulannya.

Untuk meminimalkan kasus tindak kekerasan terhadap perempuan di provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pihaknya terus berupaya melakukan kampanye tersebut agar perempuan di daerah ini tidak melakukan pernikahan secara dini atau dalam usia yang relatif muda, serta hati-hati memilih calon suami.

Selain itu, WCC berupaya mendorong para korban KDRT untuk melaporkan pelakunya kepada pihak kepolisian sebagai bentuk pelajaran dan memberikan efek jera kepada laki-laki yang suka memukul pasangannya, kata aktivis perempuan itu.