BNI targetkan jadi financial center 2020

id financial center, targetkan jadi financial center, bni, bank negara indonesia, bank bni

...Kita sudah persiapkan, sejak 2008, bukan baru-baru ini saja. Harapan kita bukan hanya menjadi holding, tapi juga financial center di Indonesia...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - PT Bank Nasional Indonesia (BNI) menargetkan, tidak hanya menjadi induk usaha (holding) perusahaan keuangan, namun juga menjadi sebuah perusaahan pusat keuangan (financial center) yang setiap lini bisnisnya didukung fundamental ekonomi yang kuat, pada 2020.
       
"Kita sudah persiapkan, sejak 2008, bukan baru-baru ini saja. Harapan kita bukan hanya menjadi holding, tapi juga financial center di Indonesia," kata Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk, Gatot M Suwondo, di Jakarta, Kamis.
       
Gatot menyampaikan hal tersebut sebagai rencana perusahaan menghadapi pasar bebas ASEAN untuk industri jasa keuangan di 2020. Tantangan di 2020, menurut dia, merupakan integrasi kawasan untuk industri jasa keuangan, bukan hanya perbankan.
       
Dengan begitu, lanjut dia, perusaahan jasa keuangan, terutama yang memiliki anak usaha, harus mempersiapkan kemampuan perusahaan secara keseluruhan, --bukan hanya induk usaha--, terutama dari segi permodalan.
       
BNI sebagai induk usaha dengan total aset Rp408,047 triliun (per kuartal III 2014), memiliki anak usaha, di sektor keuangan lain, seperti asuransi jiwa, sekuritas untuk pasar modal, dan juga perbankan syariah. Oleh karena itu, sejak 2008, kata Gatot, perseroan telah gencar menambah daya permodalan setiap lini usaha, dan juga induk usaha. Hal itu dilakukan, dengan berbagai cara, salah satunya dengan melepas saham kepada  mitra strategis dari Jepang.
       
Pada 2009, Gatot mencontohkan, untuk menyasar segmen kredit mikro, BNI memisahkan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BNI Syariah. Dengan pemisahan tersebut, BNI dapat lebih fokus ke kredit korporasi dan komersial.
       
"BNI Syariah pun terus kita besarkan, pertengahan tahun ini kita suntik modal Rp500 miliar sehingga sekarang jadi Rp1,9 triliun, agar mereka semakin kuat," ujarnya.
       
Kemudian, anak usaha BNI lainnya, PT BNI Securities juga telah diperkuat permodalannya. Pada 2011, BNI melepas 25 persen sahamnya di BNI Securities kepada SBI Securities, Jepang, sehingga menambah permodalan anak usahanya itu sebesar 13 juta dollar AS.
       
Lini bisnis asuransi, yang digawangi PT BNI Life juga mendapat penambahan modal pada 2013 setelah perusahaan asuransi Jepang, Sumitomo Life, membeli 40 persen sahamnya, senilai Rp4,2 triliun.
       
Pencarian mitra untuk memperkuat modal dan bisnis itu, menurut Gatot, menjadi cara perseroan untuk semakin kuat menuju 2020.
       
Bahkan, dia memperkirakan tidak perlu menunggu hingga 2020, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, BNI telah mampu menjadi perusahaan pusat keuangan.
       
Perseroan, menurut dia, menekankan empat kriteria kepada kolega yang ingin menjadi mitra, yakni kesamaan visi, mampu membuat transfer pengetahuan, kapasitas sebagai pelaku bisnis berskala regional atau bahkan global, dan memiliki permodalan yang kuat.
       
"BNI Syariah pun banyak yang ingin bergabung, tapi kita kaji dulu," ujar dia.