Bmkg: Kota Palembang masih berpeluang diguyur hujan

id hujan mulai guyur palembang, hujan, palembang masih berpeluang diguyur hujan, palembang hujan, bmkg, turun hujan, kemarau, pancaroba

Bmkg: Kota Palembang masih berpeluang diguyur hujan

Sejumlah kendaraan melintasi genangan air hujan di salah satu ruas jalan di kota Palembang (Foto Antarasumsel.com/Awi)

...Hujan yang sebelumnya turun sepanjang malam diprakirakan hari ini akan berlanjut dengan intensitas curah hujan ringan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprakirakan Kota Palembang, Rabu, masih berpeluang diguyur hujan.

"Hujan yang sebelumnya turun sepanjang malam diprakirakan hari ini akan berlanjut dengan intensitas curah hujan ringan," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama di Palembang, Rabu.

Menurutnya, ibu kota provinsi Sumatera Selatan itu berpeluang diguyur hujan ringan dengan suhu udara diprakirakan berkisar 23-33 derajat Celsius dengan kelembapan udara berkisar 58-98 persen, kecepatan angin sekitar 30 km/jam dengan arah angin menuju barat daya.

Selain Palembang empat kota di Provinsi Sumsel lainnya juga berpeluang hujan ringan yakni Kayu Agung, Martapura, Muaradua, dan Indralaya dengan suhu udara diprakirakan berkisar 23-33 derajat Celsius dengan kelembapan udara berkisar 56-97 persen, kecepatan angin sekitar 30 km/jam dengan arah angin seluruhnya menuju selatan.

Sementara berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di 12 kota Sumsel lainnya yakni Kota Baturaja, Muara Enim, Pali, Lahat, Musirawas, Musirawas Utara, Sekayu, Pangkalanbalai, Tebingtinggi, Pagaralam, Lubuklinggau, dan Prabumulih berpeluang hujan sedang.

Kota yang diprakirakan berpeluang hujan sedang memiliki suhu udara berkisar 22-31 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 60-98 persen, kecepatan angin sekitar 35 km/jam dengan arah angin daerah tersebut sebagian besar menuju barat daya kecuali Kota Musirawas, Sekayu, Tebingtinggi, Pagaralam, dan Lubuklinggau arah anginnya menuju barat, katanya.

Dia menjelaskan, intensitas curah hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu sejak memasuki pekan kedua November 2014 hingga akhir bulan ini mulai meningkat mencapai 101-200 milimeter padahal beberapa bulan sebelumnya intensitas curah hujan sangat rendah yakni di bawah 50 mm.

Intensitas curah hujan di wilayah provinsi ini selama musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir sangat rendah, dan kondisi tersebut diperparah adanya pengaruh Siklon Tropis Nuri yang terjadi di selatan Filipina yang menyebabkan tarikan masa uap air di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung.

Kondisi tersebut mulai berubah sejak pekan kedua November 2014 karena wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu terlepas dari pengaruh Siklon Tropis Nuri sehingga kini mulai sering turun hujan seperti yang terjadi di Kota Palembang dan sekitarnya dalam beberapa hari ini.

Dalam kondisi musim pancarooba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan sekarang ini, setelah selama ini fokus mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, kini masyarakat perlu mulai mengantisipasi terjadinya bencana dampak negatif musim hujan seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung (langkisau), kata Indra.

Sebelumnya Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel M.S Sumarwan mengatakan, untuk menghadapi musim hujan selama enam bulan ke depan, pihaknya berupaya menyiapkan bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan peralatan pendukung evakuasi korban bencana guna menghindari timbulnya korban jiwa dan masalah sosial di lokasi bencana.

Selain itu, selaku koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), pihaknya juga akan terus memfasilitasi 800 sukarelawan Tagana untuk siaga dan diturunkan ke daerah yang mengalami bencana dampak negatif musim hujan tersebut, kata Sumarwan.