Tenaga kesehatan Musi Banyuasin dibekali manajemen luka

id manajemen luka, rumah sakit, perawat

Tenaga kesehatan Musi Banyuasin dibekali manajemen luka

Ilustrasi - Layanan kesehatan di rumah sakit umum (RSMH) Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah/14)

...Dengan diberikan pelatihan tersebut, diharapkan tenaga medis di kabupaten ini lebih memahami penanganan berbagai luka kronis...
Sekayu, Musi Banyuasin (ANTARA Sumsel) - Tenaga kesehatan anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dibekali dengan pengetahuan modern mengenai manajemen luka untuk meningkatkan profesional dan pelayanan ke masyarakat.

Untuk membekali tenaga medis daerah ini, Smart Nurse Academy Palembang bekerja sama dengan PPNI kabupaten setempat menggelar Workshop Nasional Certified Wound Care Clinician Associate (CWCCA) program pelatihan manajemen luka modern hingga 21 Desember 2014, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin dr.Sriwijayani di Sekayu, Jumat.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan profesionalisme, keterampilan, dan kemandirian tenaga kesehatan.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu kesempatan yang bagus bagi para tenaga kesehatan baik perawat maupun bidan, untuk memberikan penanganan tepat bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan perawatan luka, katanya.

Menurut dia, dengan diberikan pelatihan tersebut, diharapkan tenaga medis di kabupaten ini lebih memahami penanganan berbagai luka kronis.

Jika ada masyarakat yang mengalami luka kronis dan membutuhkan penangan medis, diharapkan dapat ditangani di unit pelayanan kesehatan masyarakat yang tersebar hingga di pelosok desa, tidak harus dirujuk ke rumah sakit umum daerah atau rumah sakit umum pusat, ujarnya.

Pimpinan Smart Nurse Academy Ns Andrian mengatakan, loka karya ini diikuti 28 peserta terdiri dari 25 orang dari Kabupaten Musi Banyuasin, dua dari Kota Palembang, serta satu peserta dari Kabupaten Banyuasin.

Workshop yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari menghadirkan narasumber dari Whocare Centre For Indonesian yakni Ns Hendra dan Ns Asrizal.

Ia mengharapkan, peserta mampu mengkaji luka pasien yang memerlukan perawatan, memeriksa faktor penunjang dalam penegakan diagnosis luka, merencanakan perawatan berdasarkan analisis data, menentukan jenis balutan yang tepat, akurat dan efisien dalam mendukung kesembuhan luka pada pasien.

Peserta diharapkan mampu merawat luka akut dan kronik, mampu memberikan informasi kesehatan kepada pasien, keluarga, masyarakat sekitar untuk meningkatkan kualitas hidup sehat dan mampu bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan, ujar Andrian.