BI: harga tidak otomatis turun

id bi, bank indonesia, harga tidak langsung turn, harga tidak otomatis turun, penurunan harga bbm, bbm, turun

BI: harga tidak otomatis turun

Kepala Kantor Wilayah VII Bank Indonesia (BI) Hamid Ponco. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Tentunya harga kebutuhan pokok tidak otomatis turun karena banyak faktor yang mempengaruhinya selain bahan bakar minyak...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia memprediksi penurunan harga Bahan Bakar Minyak tidak langsung direspon positif oleh pasar karena sistem pendistribusian di Indonesia masih berbiaya tinggi.

"Tentunya harga kebutuhan pokok tidak otomatis turun karena banyak faktor yang mempengaruhinya selain bahan bakar minyak," kata Kepala Kantor Wilayah VII Bank Indonesia (BI) Hamid Ponco di Palembang, Selasa.

Ia mengemukakan, masyarakat harus mengerti bahwa bahan bakar minyak ini menjadi bagian komponen biaya angkutan yang pengaruhnya hanya 2,87 persen terhadap harga barang dan jasa.

Meski demikian, ia enggan memastikan bahwa kejadian penurunan BBM ini tidak akan direspon positif pasar.

"Secara hitung-hitungan tentunya pengaruhnya kecil sekali, tapi saya tidak dapat memastikan mengingat kejadian ini sangat unik. Pemerintah biasanya menaikkan BBM, bukan menurunkannya," ujar dia.

Untuk memastikan, BI berencana mensurvei pasar dalam perannya sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah.

"Akan ada waktu pasar untuk merespon, kemudian kestabilan harga akan muncul dengan sendirinya dalam dua hingga tiga bulan ke depan," kata dia.

Ia menjelaskan, pada prinsipnya, ketersedian barang dan jasa di pasaran sangat mempengaruhi harga. Sementara, kondisi saat ini sangat mempengaruhi jumlah pasokan di pasaran.

"Sementara ini, sudah ada kabar baik karena harga cabai sudah turun. Mengapa cabai jadi perhatian karena sering menjadi penyebab inflasi," kata dia.

Pemerintah memutuskan penurunan harga BBM jenis premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.600 per liter, dan solar dari Rp7.250 ke Rp6.400 per liter yang berlaku Senin (19/1).

Setelah menurunkan harga BBM, pemerintahan Joko Widodo menyerahkan sepenuhnya ke mekanisme pasar terkait penurunan harga kebutuhan pokok, sembari memerintahkan setiap pemerintahan daerah memperbaiki tata niaga dalam upaya menurunkan biaya produksi.