Warga Palembang minta sopir angkot turunkan ongkos

id turunkan ongkos angkot, warga palembag minta turunkan ongkos angkot, angkot, turunkan, harga bbm, bbm

Warga Palembang minta sopir angkot turunkan ongkos

Ilustrasi - Angkutan umum di memadati kawasan Jalan Sudirman Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Seharusnya sopir angkot menurunkan tarif ongkos begitu diberlakukan harga baru BBM bersubsidi jenis premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.600 dan solar Rp7.250 menjadi Rp6.400/liter per 19 Januari 2015...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, meminta sopir angkutan umum perkotaan (angkot) menurunkan tarif ongkos menyusul kembali diturunkannya harga bahan bakar minyak bersubsidi oleh pemerintah.

"Seharusnya sopir angkot menurunkan tarif ongkos begitu diberlakukan harga baru BBM bersubsidi jenis premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.600 dan solar Rp7.250 menjadi Rp6.400/liter per 19 Januari 2015," kata Rodiana salah seorang warga di Palembang, Selasa.

Menurut dia, saat pemerintah mengumumkan dan memberlakukan harga baru BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500/liter per 18 November 2014, ongkos angkot pada saat itu juga langsung naik secara sepihak oleh sopir.

Namun setelah pemerintah melakukan dua kali penurunan harga BBM tersebut, tarif ongkos angkot yang dinaikkan sopir dari Rp3.000 menjadi Rp3.500-Rp4.000 per orang tetap tidak mengalami penurunan, katanya kesal.

Tarif ongkos angkot yang tidak mengalami penurunan itu merugikan masyarakat selaku pengguna jasa angkutan umum dan menimbulkan kesan sopir atau pelaku pelayanan jasa yang menyangkut kepentingan masyarakat luas menerapkan tarif pelayanan jasa sesuai dengan keinginan mereka.

Jika pihak-pihak yang melakukan pelayanan untuk masyarakat umum tidak mematuhi ketentuan atau aturan main yang berlaku selama ini, dapat menimbulkan kekacauan dan merugikan masyarakat.

Untuk mencegah terjadinya masalah dampak perubahan harga BBM bersubsidi dan ongkos angkot yang dilakukan secara sepihak oleh para sopir itu, dia mengharapkan pemerintah daerah setempat segera melakukan pembahasan penentuan ongkos pelayanan jasa angkutan umum yang sesuai dengan kondisi keuangan masyarakat, ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumatera Selatan, Musni Wijaya mengatakan meskipun harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar turun, tidak secara langsung dapat menurunkan tarif ongkos angkutan umum.

Berdasarkan data sementara, para pengelola angkutan umum sulit menurunkan tarif ongkos yang telah ditetapkan saat terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi pada November 2014 lalu karena alasan harga suku cadang dan biaya perawatan kendaraan mengalami kenaikan.

"Alasan harga suku cadang, biaya perawatan kendaraan dan biaya operasional yang telanjur naik sulit untuk diturunkan," ujarnya.

Meskipun berdasarkan data dan masukan dari pengelola angkutan umum mereka sulit menurunkan tarif yang telah ditetapkan sekarang ini, pihaknya akan berupaya melakukan pendekatan agar bisa dilakukan penyesuaian tarif ongkos yang tidak menimbulkan kerugian pihak manapun.

Untuk menentukan penyesuaian tarif ongkos angkutan umum di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pembahasan dengan pihak organisasi pengelola angkutan umum (organda) dan pihak terkait lainnya, ujar Musni.