Pengembangan riset dapatkan "angin segar"

id riset, pendidikan, perguruan tinggi, unsri

Pengembangan riset dapatkan "angin segar"

Anis Saggaf (Foto Antarasumsel.com/13/Dolly Rosana)

...Tentunya para akademisi jadi lebih semangat saat ini, apalagi mendapatkan informasi bahwa dana untuk riset di perguruan tinggi bakal ditambah...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengembangan riset di perguruan tinggi mendapatkan "angin segar" seiring dengan keputusan pemerintah menggabungkan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Pendidikan Tinggi, kata Pembantu Rektor I Universitas Sriwijaya Anis Saggaf.

"Tentunya para akademisi jadi lebih semangat saat ini, apalagi mendapatkan informasi bahwa dana untuk riset di perguruan tinggi bakal ditambah," kata Anis di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, pemerintah telah mendorong perguruan tinggi mengalokasikan dana 10-15 persen untuk riset dengan harapan semakin banyak hasil penelitian para akademisi diterapkan dalam kehidupan.

"Selama ini pemerintah mengamati riset di bidang terapan masih kurang dibandingkan riset di bidang keilmuan, ini yang akan didorong. Bisa jadi karena dana yang terbatas," kata dia.

Mengenai anggapan bahwa hasil penelitian akademisi kerap masuk "laci", menurutnya pernyataan itu tidak dapat dipungkiri mengingat para dosen lebih fokus pada riset keilmuan.

"Memang riset keilmuan harus terus dijalankan, jika tidak kita akan tertinggal dari negara lain, tapi terkadang peneliti juga malas karena hasil riset terapan jarang tidak dimanfaatkan pemerintah. Harusnya ada perbaikan dari sisi ini," ujar dia.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan beberapa waktu lalu bahwa sebanyak 10-15 persen dari anggaran perguruan tinggi harus dialokasikan untuk riset.

Dukungan dana ini untuk menjalankan perintah Presiden Joko Widodo yang mengharapkan adanya penemuan di bidang teknologi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Terkait dengan fokus materi riset yang diharapkan pemerintah tersebut, menurut Anis tidak menjadi permasalahan karena penemuan teknologi baru yang bermanfaat bagi manusia adalah kebutuhan yang mendesak saat ini.

"Para dosen dan mahasiswa didorong untuk lebih giat dalam meneliti bukan hanya untuk kepentingan persyaratan untuk kelulusan, tapi lebih kepada membuat suatu riset yang bermanfaat bagi orang banyak karena inilah fungsi utama dunia pendidikan," kata dia.