Harga karet Sumsel masih turun

id karet, harga karet sumsel

Harga karet Sumsel masih turun

Harga karet Sumsel turun (Foto Antarasumsel.com/15/E Permana)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Harga karet di Sumatera Selatan masih turun, karena faktor internasional dimana harga karet dunia anjlok dan ekonomi juga lesu.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan, Alex K Edy menyampaikan hal itu ketika ditanya mengenai harga karet di Palembang, Senin.

Menurut dia, faktor lainnya, karena adanya pesaing pendatang baru seperti Vietnam, Myanmar dan Kamboja yang sudah mempunyai karet.

"Pendatang baru ini pesaing yang harus kita hadapi," kata Alex usai diterima Komisi IV DPRD Sumsel.

Ia mengakui, kualitas karet di daerah ini masih rendah, karena itu mereka bersama-sama dengan Badan Lingkungan Hidup Sumsel akan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada petani karet di daerah tersebut.

Jadi, percuma membuat karet kotor, percuma membuat karet jelek, karena mengakibatkan biaya produksi mahal, transportasi mahal dan mengakibatkan pencemaran di kota, katanya.

Selain itu, mereka juga akan melakukan penyuluhan kerja sama dengan beberapa pabrik karet, Sembawa mengadakan pelatihan-pelatihan ke petani karet dengan memperkenalkan pembeku yang benar, pisau sadap yang benar dan bibit karet yang bagus.

Ia menyatakan, kalau karet asal Sumsel itu tetap laku, tetapi harganya murah dan beberapa bulan terakhir ekspor karet ke luar negeri mengalami penurunan.

Karet Sumsel itu terbanyak diekspor ke RRC dan Amerika Serikat, sedangkan ke RRC mengalami penurunan, karena adanya pemasok baru seperti Myanmar, Kamboja dan Vietnam.

Ia menuturkan, RRC membeli karet dari Myanmar, Kamboja dan Vietnam, karena harganya lebih murah, kemudian lebih dekat dengan negara mereka sehingga biaya transportasi lebih murah, ujarnya.

"Tugas kita memperbaiki kualitas karet supaya petani memproduksi karet bersih dan tidak merendamnya di air serta meningkatkan mutu karet," tuturnya.

Sekarang ini pihaknya membeli karet bersih dengan kualitas 100 persen sebesar Rp14.800 per kilogram, katanya.