Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 12 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, salah satunya
bernama FK mengalami memar di beberapa bagian tubuh dan telinganya
akibat dipukuli kepala sekolahnya.
Informasi dihimpun Antara di sekolah tersebut di Baturaja, Rabu
menyebutkan, pemukulan para siswa itu tidak hanya dilakukan oleh kepala
sekolah, tetapi juga oleh salah satu guru olahraga bernama Her saat jam
ekstrakulikuler Rohis.
Atas kejadian tersebut orang tua siswa melaporkan hal itu kepada pihak
Polres Ogan Komering Ulu (OKU).
Sementara, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 OKU, Sapto Surono membenarkan
kejadian tersebut, namun dirinya membantah jika hal itu dilakukan atas
dasar kekerasan dalam lingkungan sekolah, melainkan wujud bagian hukuman
terhadap anak didik.
Menurut dia, kejadian itu bukan kekerasan, namun sebagai guru tujuannya untuk mendidik.
Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Jumat (23/1). Saat itu
kelas VIII hendak melaksanakan ekstrakurikuler Rohis di sekolah, namun
sebanyak 12 siswa dengan sengaja tidak mengikuti kegiatan dan
bersembunyi di salah satu ruangan sekolah tanpa alasan.
"Jumlahnya 12 anak termasuk FK, mereka ini tidak ikut Rohis dan
sembunyi di ruangan karena itu saya panggil dan dikumpulkan di lapangan
sekolah," tegasnya.
Selanjutnya, kata dia, setelah dikumpulkan ke 12 anak tersebut diintrogasi satu-persatu.
Sementara ketika ditanya pihak sekolah melakukan kekerasan berupa
pemukulan, Sapto mengakui, namun hal itu tujuannya untuk mendidik
anak-anak tersebut.
"Memang benar saya pukul dengan mistar dan guru olahraga juga ikut
menampar siswa, tapi masih dalam batas kewajaran," kata Sapto.
Kepala Dinas Pendidikan OKU, Drs Mahyudin Helmi melalui Kabid Dikdasmen, Paranto menyayangkan hal tersebut terjadi.
Dikatakanya, apapun alasan dari guru hal itu tidak dibenarkan dalam
dunia pendidikan saat ini, apalagi dilakukan di lingkungan sekolah.
"Saya kurang tahu persis kejadianya. Yang jelas hal ini tidak
dibenarkan walau itu bertujuan untuk mendidik siswa, karena masih banyak
cara lain," ujarnya.
Mengenai tindakan yang akan dilakukan pihak Diknas, belum bisa
mengambil keputusan, sebab akan menunggu Kepala Dinas Pendidikan OKU
yang saat ini masih berada di Jakarta, kata Paranto.
Berita Terkait
Babinsa Kodim 0406/LL bantu siswa di Muratara menyeberangi sungai
Kamis, 25 April 2024 23:41 Wib
SMA Negeri favorit di Palembang sosialisasikan PPDB untuk cegah salah komunikasi
Kamis, 18 April 2024 10:43 Wib
Disdik Sumsel tetapkan 50 persen PPDB jalur zonasi
Senin, 15 April 2024 17:55 Wib
Siswa Sekolah Cikal raih tiga medali emas ajang "Moose Game" 2024
Senin, 1 April 2024 10:56 Wib
Pemkab Muba gandeng Tel-U Bandung untuk program bea siswa gratis
Sabtu, 23 Maret 2024 10:25 Wib
Ikut kenaikan tingkat penck silat, seorang santri di Lampung meninggal
Minggu, 3 Maret 2024 16:09 Wib
Polisi meringkus oknum guru cabuli belasan siswa
Kamis, 29 Februari 2024 18:22 Wib
Disdik Palembang larang sekolah gelar acara perpisahan siswa
Selasa, 27 Februari 2024 15:57 Wib