Mahasiswa Darmajaya Lampung garaf film "Umpan"

id film, film umpan

Mahasiswa Darmajaya Lampung garaf film "Umpan"

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (DCFC) Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Lampung menggarap kembali pembuatan film pendek terbaru berjudul "Umpan".

Film berdurasi 15 menit ini bergenre "action" yang menceritakan tentang tindak kriminalitas pembegalan sepeda motor yang saat ini sedang marak, khususnya di Lampung, menurut sutradara film ini, Adrian Ihsan Pradipta, di Bandarlampung, Jumat, dengan melibatkan 12 pemain.

Pemeran utama film ini adalah Ridho Binsar sebagai Binsar, seorang aparat penegak hukum yang bertekad menghentikan aksi pembegalan dengan menjadikan Tanti yang diperankan oleh Novi Arisanti sebagai umpan penangkapan pelaku begal.

Mengusung tema pembegalan, Adrian mengaku selain menyukai drama "action", juga karena begal menjadi salah satu aksi kejahatan yang sedang marak di Lampung.

Ia berharap dari film tersebut masyarakat dapat mengambil pesan moralnya sehingga tindak kriminalitas di Sai Bumi Ruwa Jurai makin berkurang.

"Saya memang menyukai film 'action'. Masih marak aksi pembegalan akhir-akhir ini membuat saya tertantang untuk mencoba menggarap filmnya," ujar Adrian.

Film yang rencananya akan dirilis pada awal Februari mendatang ini sedang tahap proses editing.

Dalam pembuatan film ini, Adrian dibantu oleh Vina Mawarti selaku Asisten Sutradara.

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika semester tujuh ini mengaku menghabiskan waktu dua bulan untuk pembuatan film ini, mulai dari pembuatan naskah, syuting, hingga editing.

"Sekarang tahap editing sudah berjalan 20 persen, mudah-mudahan bisa di-'launching' sesuai dengan 'deadline' yang direncanakan," katanya pula.

Lokasi pengambilan gambar Film "Umpan", menurut Adrian, berlangsung di Bandarlampung terutama jalur dua Sukarame untuk adegan aksi penangkapan begal.

"Umpan" merupakan film keenam yang pernah disutradarainya, sebelumnya ada Film "Tercopet", "Sahabat yang Wah Bener", "Toga untuk Ibu", "Veteran", dan "Tentang Kita".

Film memang sudah menjadi bagian dari mahasiswa kelahiran 17 Juli, 20 tahun silam. Kecintaannya pada dunia perfilman dimulai sejak SMP dan mulai menggarap film sendiri saat duduk di bangku SMA.

Hobinya tersebut makin terasah setelah menjadi mahasiswa IBI Darmajaya dan bergabung dengan UKM DCFC.

Aktif di UKM itu, membuat pengetahuan dan kemampuannya membuat film menjadi lebih baik.

Putra dari Johan dan Indrati ini tercatat sebagai anggota DCFC Bidang Pengembangan Teknologi Perfilman. Dia telah menyutradarai tiga film pendek.

Dari filmnya tersebut, Adrian berkesempatan mengikuti ajang kompetisi sineas muda Indonesia.

"Selama bergabung dengan DCFC, saya selalu berusaha terlibat pembuatan film. Bersama DCFC saya banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman. Saya dikelilingi teman-teman yang mempunyai ketertarikan yang sama. IBI Darmajaya sendiri sangat mendukung dan memfasilitasi kami untuk menyalurkan minat bakat di bidang perfilman," ujar sulung dari tiga saudara ini.  

Ia berharap semangatnya terhadap dunia perfilman dapat memotivasi para sineas Lampung untuk bisa menghidupkan dan menghasilkan karya-karya perfilman yang lebih baik.

Menurut Adrian, sudah saatnya dunia perfilman Lampung tumbuh dan mampu bersaing di tingkat nasional.

Wakil Rektor III IBI Darmajaya Novita Sari, S.Sos., M.M. mewakili Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A. mengatakan bahwa untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, IBI Darmajaya tidak hanya terfokus pada bidang akademik semata, tetapi juga bidang lainnya, termasuk perfilman, radio, dan fotografi.

"Kami menyediakan banyak UKM untuk menampung minat dan bakat mahasiswa. Kami siap mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan mahasiswa. Hal ini untuk mendorong mereka agar lebih produktif dan maju dalam berkreativitas serta berorganisasi," ujarnya lagi.