PT Liga Indonesia visi profesionalkan klub

id sepak bola, pt liga indonesia, joko driyono

PT Liga Indonesia visi profesionalkan klub

Joko Driyono (ANTARA FOTO)

...Target keuntungan memang kecil karena maunya PT Liga Indonesia, klubnya yang besar bukan PT Liga-nya karena klub ibarat mesinnya sementara pemain adalah buruhnya...
Palembang (ANTARA Sumsel) - CEO Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama memiliki visi memprofesionalkan klub sehingga hanya memproyeksi keuntungan Rp7,5 miliar pada musim 2015.

"Target keuntungan memang kecil karena maunya PT Liga Indonesia, klubnya yang besar bukan PT Liga-nya karena klub ibarat mesinnya sementara pemain adalah buruhnya," kata Joko Driyono seusai Rapat Umum Pemegang Saham di Palembang, Sumsel, Sabtu.

Ia mengemukakan, para pemilik saham yakni 18 klub Liga Super Indonesia telah sepakat untuk membenahi sisi finansial klub.

Oleh karena itu disepakati pembagian sharing keuntungan Rp2,5 miliar untuk masing-masing klub pada musim ini.

 "PT Liga tidak ada orientasi menjadi perusahaan yang sangat kaya maka mau tidak mau keuntungan yang diproyeksikan tidak besar karena lebih banyak digunakan untuk membesarkan klub," kata dia.

PT Liga Indonesia membukukan keuntungan Rp27 miliar pada 2014 berdasarkan laporan dalam Rapat Umum Pemegang Saham di Palembang, Sabtu.

Keuntungan tersebut tidak dibagikan karena PT Liga Indonesia mengembalikan hutang akibat kerugian sebesar Rp23 miliar pada 2013.

"Rugi di 2013 itu merupakan rugi yang direncanakan karena terdapat pembenahan fundamental yang dilakukan termasuk memberikan dana kelola sebesar Rp3 miliar kepada masing-masing klub," ujar dia.

Pada musim 2015 ini, para pemilik saham telah sepakat hanya memberikan sharing dana sebesar Rp2,5 miliar kepada klub Liga Super Indonesia, dan Rp100 juta kepada klub divisi utama, dan membagikan keuntungan dalam bentuk program senilai total Rp5 miliar.

Dalam RUPS ini juga disepakati mengenai kick off Liga Super Indonesia pada 21 Februari 2015, serta batas waktu hingga 13 Februari 2015 untuk validasi beberapa klub yang bermasalah terkait hutang dengan pemain musim lalu.