Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sebanyak dua anak usia di bawah lima tahun di
Kelurahan Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dalam
sepekan terakhir terserang demam berdarah dengue.
"Dalam satu minggu ini memang ada laporan dua anak usia di bawah
lima tahun (Balita) diserang demam berdarah dengue (DBD) di Desa
Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur," kata Lurah Kemalaraja Sugiono di
Baturaja, Senin.
Balita terserang DBD itu, kata dia, yang pertama sekitar satu
minggu lalu namanya saya lupa, namun berusia sekitar lima tahun dan
sudah dibawa pulang ke rumah dari rumah sakit, terus kemarin satu anak
lagi bernama Akila Putri Nabila (2) saat ini masih dirawat di RS
Antonio, kedua anak tersebut beralamat di Jalan Cemara Kemalaraja.
Dikatakannya, sejauh ini meski telah ada serangan DBD di beberapa
lingkungan warganya, namun belum ditemukan adanya warga yang dinyatakan
meninggal dunia akibat DBD.
"Tempo hari memang ada satu warga juga anak kecil yang dinyatakan
meninggal akibat DBD yakni di Jalan Gotong Royong, namun setelah kita
turun ke lokasi, ternyata anak kecil tersebut bukan warga kita melainkan
warga datangan dari Muaraenim," katanya.
Menurut dia, memang informasinya saat berada di rumah keluarganya di
Gotong Royong tersebut dan korban diduga sudah sakit kemudian dibawa
pulang orang tuanya ke Muaraenim.
Meski demikian, pihaknya segera melaporkan kejadian tersebut ke
Puskesmas Kemalaraja guna dilakukan penyemprotan atau foging di sekitar
rumah yang menjadi tempat korban terserang DBD.
"Kita sudah laporkan ke pihak dinas terkait, dimana Puskesmas
Kemalaraja sudah turun ke lokasi dan melakukan penyemprotan," katanya.
Menurut Sugiono, sejak musim penghujan saat ini, dirinya terus
memberikan imbauan kepada warganya agar terus menjaga kebersihan, karena
serangan DBD dapat dihindari dengan cara selalu menjaga kebersihan dan
pola hidup sehat termasuk membasmi sarang dan tempat nyamuk bertelur.
Sementara, Kepala UPTD Puskesmas Kemalaraja, Edi Arman saat
dikonfirmasi soal serangan DBD yang sudah tercatat oleh pihaknya,
mengaku kalau saat ini baru menerima dua laporan warga dugaan serangan
DBD.
"Selama Januari hingga sekarang tercatat baru dua semuanya
anak-anak, namun nama-namanya saya belum mengetahui karena saya baru
kemarin bertugas di sini," kata Edi.
Menurut dia, guna menghindari semakin banyaknya serangan DBD
pihaknya terus mengingatkan kalau pencegahan yang paling utama selalu
menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola 3M yakni Mengubur,
Menguras dan Menutup setiap tempat-tempat bisa dijadikan tempat atau
lokasi berkembang biaknya jentik dan telur nyamuk.
"Perlu kita ingatkan bahwa foging hanya membunuh nyamuk dewasa
selama tujuh hari. Adapun cara yang paling ampuh yakni dengan membunuh
jentik dan telur nyamuk dan itu dapat kita lakukan dengan 3 M tempat
bisa membuat nyamuk berkembang biak," ujarnya,
Berita Terkait
Kontan dapat karma, dua preman ditangkap setelah aniaya tukang sate
Rabu, 24 April 2024 9:47 Wib
Dua indikasi geografis khas Sumatera Selatan diproses DJKI Kemenkumham
Selasa, 23 April 2024 21:20 Wib
Satu tewas, tujuh hilang dalam kecelakaan dua heli militer Jepang
Senin, 22 April 2024 9:50 Wib
Berawal dari tempat parkir, dua kelompok pria di Bandung tawuran sebabkan satu tewas
Sabtu, 20 April 2024 13:33 Wib
Rumah Hervey Moeis digeledah kejagung, dua mobil mewah ikut disita
Sabtu, 20 April 2024 11:13 Wib
Inilah identitas tujuh korban kebakaran di Jaksel, dua diantaranya anak-anak
Sabtu, 20 April 2024 9:01 Wib
Pj Bupati Muba disambut warga Desa Sungai Dua
Jumat, 19 April 2024 13:57 Wib
Kalahkan Australia, Timnas Indonesia naik peringkat dua Grup A Piala Asia U-23
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib