Gua Putri OKU nyaris tenggelam diterjang banjir

id gua putri, kawasan wisata gua putri

Gua Putri OKU nyaris tenggelam diterjang banjir

Kawasan wisata gua putri OKU nyaris tenggelam diterjang banjir (Foto: antarasumsel.com/15/Edo Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Kawasan objek wisata alam Gua Putri di Kecamatan Semidang Aji di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, nyaris tenggelam diterjang banjir bandang Sabtu ninihari.

Taman wisata alam yang dibangga-banggakan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) itu diterjang banjir bandang setelah hujan deras semalaman yang melanda daerah itu.

Informasi dari lapangan menyebutkan, tidak ada korban jiwa akibat meluapnya anak Sungai Ogan yang melintasi Gua Putri.

Akibat diterjang banjir bandang itu, kawasan Gua Putri yang dulu terlihat indah dan menarik perhatian, kini porak-poranda tinggal kotoran puing-puing, sampah plastik dan ranting kayu.

Genangan air yang semula mencapai sebatas lutut orang sewasa, kini mulai surut, dan tersisa hanyalah lumpur di akses jalan dan sisa-sisa sampah plastik kayu serta dedaunan.

Di samping itu, batu-batu di halaman taman di depan mulut Gua Putri terlihat rusak, genangan air masih terlihat jelas.

"Ini baru di luar. Yang lebih parah di dalam gua, karena lumpur-lumpur masih menggenang menyebabkan akses jalan di dalam gua menjadi licin. Kita belum bisa merinci apa-apa yang rusak akibat banjir bandang ini," kata Kepala UPTD Museum Sipahit Lidah Objek Wisata Alam Gua Putri, Riswan Dinata.

Riswan menjelaskan, banjir ini merupakan yang pertama kali selama Gua Putri dibuka untuk umum dan merupakan banjir terparah.

"Seingat saya banjir tidak pernah sampai seperti ini. Ini yang pertama. Tindakan kita saat ini melakukan bersih-bersih pasca peristiwa banjir di Gua Putri dan melaporkan kepada Kepala Disporabudpar OKU," kata Riswan.

Sementara, Gua Putri memiliki panjang sekitar 159 meter, lebar antara 8-20 meter dan tingginya sekitar 20 meter. Di tengah-tengah gua mengalir anak sungai yang bermuara di Sungai Ogan. Objek wisata ini baik sekali untuk para wisatawan atau pencinta alam.

Di dalam gua banyak terdapat stalagtit dan stalagmit yang berusia ratusan tahun.

Menurut legenda yang berkembang di masyarakat setempat, dahulu di sini pernah hidup seorang putri bernama Puteri Dayang Merindu bersama keluarganya. Pada suatu hari Sang Puteri sedang mandi di muara Sungai Semuhun, lewatlah seorang pengembara di tempat itu.

Tatkala melihat Sang Puteri timbul perasaan ingin menyapa, namun saat itu tidak mendapat perhatian sama sekali sehingga dia merasa gusar.

"Sombong sekali Puteri ini, diam seperti batu. Tiba-tiba saja tubuh Puteri Dayang Merindu berubah menjadi batu," kata pengembara itu.

Kemudian pengembara memasuki desa. Ketika tampak desa yang sepi karena penduduk sedang bekerja di sawah dia kembali berkata "Katanya desa tetapi sepi seperti goa batu" dan desa tersebut berubah menjadi goa batu.

Ternyata pengembara tersebut adalah Si Serunting Sakti yang dijuluki Si Pahit Lidah yang bila menyumpah semua yang terkena akan menjadi batu.