Denjaka Bebaskan Tawanan Teroris Di Pertamina Plaju

id teroris, pembebasan sandera

Denjaka Bebaskan Tawanan Teroris Di Pertamina Plaju

Latihan pembebasan sandera dari sekapan para teroris (Foto: antarasumsel.com/14/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Detasemen Jala Mangkara Angkatan Laut berhasil membebaskan sejumlah tawanan teroris di Pertamina Plaju Palembang pada gelaran latihan Kasus Denjaka, Sabtu.

Latihan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu diskenariokan di lokasi Pertamina Plaju sebagai salah satu pusat energi di Sumatera Selatan.

Sekelompok teroris yang berjumlah 25 orang yang dilengkapi senjata api dan bahan peledak dipasang di kilang serta berhasil menguasai Pertamina Plaju, selanjutnya menyandera beberapa pejabat setempat dengan tujuan minta tebusan uang.

Operasi penyelamatan para sandera ini didudukung oleh beberapa tim yaitu Pokko, Combat Free Dall, Rubber Duck Operation, Advanced, Fastrope, dan tim sea rider.

Pada waktu yang sudah direncanakan, empat tim melakukan infiltrasi dengan navigasi jarak jauh melalui KRI Makassar 590 menuju kapal sasaran Pertamina dengan menggunakan Sea Rider.

Dua tim Rubber Duck Operation menurunkan satu perahu karet dan masing-masing tiga personel dengan menggunakan pesawat Cassa NC 212 dari Lanud Halim Perdana Kusuma.

Selanjutnya tim bergerak menuju ke sasaran yaitu gedung Marine Region III Pertamina Plaju.

Pada pusat sasaran tempat sandera ditahan tim Combat Free Fall melakukan infiltrasi udara menggunakan Helly Bell dari KRI Makassae 509.

Sementara itu tim Delta bergerak untuk melakukan penjinakan bahan peledak di sasaran ruang kontrol kilang dengan menggunakan teknik fast ropping.

Teroris pun berhasil dilumpuhkan, serta para sandera akhirnya diamankan. Selanjutnya Denjaka TNI AL melakukan pengecekan personel dan materil, misi pun selesai.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi mengaku cukup puas dengan hasil latihan hari ini.

"Latihan ini menyiapkan Denjaka untuk mereka memiliki kompetensi sebagai pasukan anti teror aspek laut, nanti akan digunakan Panglima TNI," katanya.

Menurutnya, kegiatan TNI AL ini bertujuan dalam kondisi antisipasi.

"Kalau untuk kegiatan di kita adalah sifatnya menangani perampokan kecil-kecilan naik ke kapal, tapi kalau untuk pembajakan yang sifatnya besar itu jarang terjadi," kata Ade Supandi.