Bisnis bunga potong Sumsel datangkan hasil lumayan

id bunga, bisnis bunga potong

Bisnis bunga potong Sumsel datangkan hasil lumayan

Bisnis bunga potong ternyata menghasilkan cukup lumayan (Foto: antarasumsel.com/Fenny Selli/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Berawal dari kesukaan akan bunga potong yang sebagian dihasilkan petani Sumatera Selatan, ternyata telah mengantarkan Rina Sophiana ke bisnis yang mendatangkan hasil cukup lumayan.

"Dari dulu saya memang suka dengan bunga, dan ketika bekerja ternyata dapat kesempatan turun ke lapangan yang dekat dengan bunga," kata Rina, wanita pemilik usaha bunga potong berlabel Zhafira Florist ini di Palembang, Kamis.

Dikemukanannya, dari tugas kantor ke sejumlah daerah untuk membudidayakan bunga, dan sejak itu berfikir untuk memulai bisnis bunga potong.

" Orang pikir sulit, mahal dan tidak bisa dijangkau, tepi terbukti beberapa daerah mampu membudidayakan bunga potong, mesiki belum banyak," kata Rina yang saat ini bekerja di Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumsel itu.

Dengan pelatihan penyemaian benih, saat ini beberapa petani bunga di Sumatera Selatan sudah bisa dijumpai di daerah Pagaralam dan Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat.

Sebagian daerah tersebut sudah dapat menghasilkan bunga sedap malam dan chrysant yang selama ini didatangkan dari Jawa.

Untuk bunga jenis mawar holland dan carnation, diakuinya masih belum banyak dikembangkan di Sumatera Selatan.

"Bunga-bunga seperti itu yang banyak dicari dan ke depannya akan masuk dalam program kedinasan untuk dikembangkan," ungkap wanita lulusan Budidaya Pertanian Unsri ini.

Menurut dia, dari para petani tersebut menjalin relasi dengan membeli hasil panen bunga mereka.

"Mereka yang menanam, kemudian kita yang memasarkannya," katanya.

Ia berharap, dengan menggunakan bunga lokal daerah sendiri, harga bunga yang lebih terjangkau dibandingkan mendatangkan dari Jawa karena ongkos tambahan beban ongkos kirim.

"Kami lirik petani lokal dengan begitu memotong market, diharapkan pendeknya rantai harga bisa lebih murah," paparnya.

Pemasaran yang dilakukannya pertama kali dengan membuka lapak di kawasan Kambang Iwak Palembang saat Car Free Day.

"Dari buka lapak mencoba online dan banyak dapet pesanan," papar wanita yang berhasil meraih gelar master Ilmu Tanaman Unsri itu.

Bunga yang paling banyak peminatnya tentunya mawar dan bunga bernuansa pink dan merah.

Bunga seperti carnation juga banyak disuka karena bentuknya yang menyerupai mawar, namun harganya lebih murah dibanding mawar.

Harga bunga perpotong yang dijual sangatlah bervariasi mulai dari chrisant pertangkai Rp6.000, mawar Rp15.000 hingga buket bunga bisa mencapai Rp600 ribu.

"Khusus pembelian senilai Rp100.000 gratis antar dan tanpa ongkos kirim dalam Kota Palembang," ujarnya.

Ia juga menerima reseler yang mau memasarkan bunganya dengan harga khusus.

"Kebanyakan reseler mahasiswa yang menjual bunga untuk acara wisuda, mereka dari berbagai fakultas di Universitas Sriwijaya," kata dia.

Sementara, pada bulan- bulan tertentu pesanan bunga potong di florist miliknya bisa meningkat hingga berkali lipat.

Contohnya, pada bulan Februari yang bertepatan dengan hari kasih sayang dan Imlek, hampir setiap hari pesanan masuk daftarnya.

"Hari raya seperti lebaran, teman-teman juga banyak yang memesan varian bunga terutama mawar untuk menghiasi rumah,"ungkapnya.

Belakangan, wanita kelahiran 23 Juli 1981 ini mengaku juga mulai merambah vendor pernikahan dan dekorasi.

"Kami kerja sama dengan empat vendor pernikahan di Palembang, juga menawarkan jasa menghias dengan kisaran mulai dari Rp500.000," ungkap ibu dari Zhafira Ramayana ini.

Sementara di Sumatera Selatan sendiri kebutuhan akan bunga potong sangatlah tinggi, kebanyakan penyedia bunga potong mendatangkannya dari luar Sumatera termasuk Pulau Jawa.

"Kota Pagaralam dan daerah lain di Sumsel kita masih belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri,"jelasnya.

Dengan minat dan potensi usaha yang tinggi di Sumsel, ia berharap budidaya bunga potong bisa terus berkembang di daerah ini.