Warga Musirawas diimbau waspadai masuknya jaringan radikal

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Warga Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan, diimbau mewaspadai masuknya jaringan aliran radikal yang ingin merekrut pemuda menjadi anggota organisasi terlarang.

"Hingga saat ini belum ada warga Musirawas yang terjebak dalam perekrutan Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) dan kemungkinan itu sangat minim," kata Bupati Musirawas H Ridwan Mukti di Musirawas, Jumat.

Ia mengatakan, isu yang sempat beredar bahwa ada warga Jayaloka yang berhasil direkrut organisasi ISIS, itu tidak benar karena pola pengamanan masuknya oraganisasi terlarang itu sangat ketat.

Seluruh sektor mulai dari pemerintah daerah, Polisi, maupun TNI serta tokoh masyarakat, saat ini sudah bergerak secara serentak melakukan antisipasi.

Organisasi ISIS merupakan isu nasional, Alhamdulillah di wilayah Musirawas warganya tak terpengaruh bujukan oraganisasi itu dan seluruh aparat keamanan sudah mengantisipasi masalah tersebut.

"Kami sudah sepakat untuk memerangi masuknya organisasi radikal itu, dengan demikian mulai wakil Bupati hingga ke jajaran lebih rendah hampir setiap hari melakukan pertemuan dengan masyarakat dan memberikan pemahaman terhadap jaringan radikal itu," jelasnya.

Jaringan itu sudah lama dilarang untuk berkembang oleh pemerintah pusat di negeri ini, dengan demikian pemerintah kabupaten harus meneruskan dan mengantisipasi secara dini.

Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani mengatakan, kondisi Musirawas hingga saat ini mamsih kondusif dan belum ada warga yang dijaring oleh organisasi terlarang.

Pascaterungkapnya seorang warga Palembang diduga ikut bergabung ke kelompok ISIS, beredar isu Tim Densus 88 Mabes Polri turun ke wilayah Kabupaten Musirawas, hingga saat ini belum mendapat informasi kedatangan tim pasukan elit Polisi itu.

"Saya belum mendapatkan informasi terkait ada informasi kedatangan Densus 88 tersebut karena situasi di Kabupaten Musirawas hingga saat ini masih aman dan terkendali," jelasnya.