Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Sumsel Babel memberikan layanan pembayaran pajak daerah dengan sistem dalam jaringan atau secara online bagi pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga yang ditargetkan meningkat 17-20 persen pada 2015.
Direktur Utama PT Bank Sumsel Babel M Adil di Palembang, Rabu, setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Palembang terkait pajak online tersebut, mengatakan, perusahaannya serius menggarap sektor ini dibuktikan dengan menginvestasikan infrastruktur dalam sistem informatika teknologi.
"Saat ni sudah dipasang 16 titik pelayanan pajak online di beberapa cabang yang secara sistem sudah berbasis teknologi dan tidak kalah dengan perbankan lain," kata dia.
Meski belum berjalan seratus persen, tapi Adil optimistis bakal digemari pelaku usaha karena dalam masa uji coba selama dua bulan mendapatkan respon positif.
"Harapan kami, peran Bank Sumsel Babel sebagai bank pembangunan daerah semakin terasa. Jadi tak hanya sebagai tempat penyimpanan uang pemerintah daerah (kas daerah), tapi ke depannya juga menjadi tempat kas penerimaan pajak daerah," ujar dia.
Pengumpulan dana pihak ketiga menjadi perhatian utama satu-satunya Bank Pembangunan Daerah di Sumsel ini untuk mengejar pertumbuhan kredit di atas 17 persen pada 2015.
Cara lain yang akan dijalankan Bank Sumsel Babel, yakni membidik nasabah prioritas yakni nasabah dengan nilai tabungan minimal Rp500 juta. Untuk sektor ini, Bank Sumsel Babel telah menghimpun 1.500 nasabah dengan total nilai Rp1,7 triliun.
"Memberikan layanan berbasis teknologi merupakan cara jitu untuk menggaet nasabah prioritas. Sejauh ini Bank Sumsel Babel menjadi satu-satunya BPD yang mampu memberikan layanan Visa. Jadi bisa digunakan di mana saja, bukan hanya di Indonesia," ujar dia.
Sementara ini, total nilai DPK Bank Sumsel Babel per akhir Januari 2015 tercatat sebesar Rp13 triliun. Dari total nilai tersebut sekitar 13 persen merupakan nasabah prioritas.
