PLTMG Sematang Borang siap operasi Juni 2015

id harnojoyo

PLTMG Sematang Borang siap operasi Juni 2015

Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang, Harnojoyo (Foto Antarasumsel.com/Nila Fuadi/Aw)

...Setelah beroperasi maka PLTMG ini dapat mengalirkan energi listrik di kawasan sekitarnya, artinya turut membantu program pemerintah dalam bidang energi yakni memprogramkan sebanyak 35.000 MW dalam lima tahun...
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Sematang Borang, Palembang, siap beroperasi pada Juni 2015 karena telah merampungkan pembangunan hingga 90 persen per Maret lalu.

Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Selasa, mengatakan, pemerintah kota menggejot perusahaan daerah PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya/ PT SP2J (pengelola PLTMG) untuk segera menyelesaikan sisa pekerjaan agar PLTMG mulai beroperasi pada tahun ini.

"Setelah beroperasi maka PLTMG ini dapat mengalirkan energi listrik di kawasan sekitarnya, artinya turut membantu program pemerintah dalam bidang energi yakni memprogramkan sebanyak 35.000 MW dalam lima tahun," kata Harnojoyo.

Ia mengatakan, untuk mendorong penuntasan proyek ini, pemerintah kota telah mengucurkan kembali dana penyertaan modal ke PT SP2J sebesar Rp25 miliar yang bersumber dari APBN 2015.

Dari dana ini, sebagian besar untuk membayar cicilan utang pembelian bus Transmusi dan penyelesaian proyek PLTMG Sematang Borang yang berkapasitas 2 x 7 Mega Watt.

"Dengan beroperasinya PLTMG maka keuntungan yang diperoleh dari penjualan listrik ke PLN dapat menutupi kerugian yang diakibatkan anak perusahaan PT SP2J," kata dia.

Jika nantinya, sambung Harno, masih tidak mendapatkan keuntungan maka pihaknya akan mempertimbangkan penggantian jajaran manajemen.

"Untuk saat ini, Pemkot Palembang belum mau mengganti manajemen karena ingin melihat dulu setelah PLTMG beroperasi. Jika sudah jalan satu tahun tapi masih rugi, barulah akan dipikirkan wacana penggantian," kata dia.

Proyek pembangunan PLTMG Sematang Borang menyerap dana hingga ratusan miliar. Sebelumnya, PT SP2J mendapatkan pinjaman modal dari Bank Muamalat sebesar Rp130 miliar.

Terkait dengan utang ini, menurut Harno akan dibayar secara bertahap setelah pembangkit beroperasi.

"Sama saja seperti membuka usaha baru, jadi wajar jika mempunyai hutang. Tetapi dengan beroperasinya usaha tersebut maka utang tersebut baru dapat diangsur karena sudah menandatangani kontrak jangka panjang pembelian listrik dengan PLN selama 20 tahun," kata Harno.

PLTMG Sematang Borang mengalami berbagai persoalan sehingga baru mencapai 90 persen pada Maret 2015 meski sudah dimulai sejak 2008.

Sejumlah permasalahan teknis yang menjadi kendala utama seperti peralatan yang harus dibeli di luar negeri, kemudian permasalahan nonteknis seperti administrasi dan perizinan, hingga kurangnya modal.