Sungai Musi sulit dipertahankan sumber bahan baku PDAM

id HARNOJOYO, WALI KOTA

Sungai Musi sulit dipertahankan sumber bahan baku PDAM

Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo (Foto Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pelaksana tugas. Wali Kota Palembang Harnojoyo mengisyaratkan untuk jangka panjang sulit mempertahankan Sungai Musi sebagai sumber air baku perusahaan daerah air minum karena berbagai indikator seperti pendangkalan (sedimentasi) dan pencemaran.

"Kekhawatiran itu kini menjadi pemikiran kami dengan berbagai perencanaan ke depan," kata Harnojoyo di Palembang, Kamis.

Perencanaan Pemkot Palembang dan menjadi prioritas saat ini dengan membangun waduk atau Dam seluas 75 Hektare (Ha) sebagai persiapan sumber air baku.

Kota Palembang yang dialiri Sungai Musi sepanjang 21 kilometer ini membangun waduk tersebut juga dengan pertimbangan tidak bisa memanfaatkan air tanah karena kualitasnya kurang standar dijadikan sebagai sumber air baku.

Pembangunan waduk juga akan dibarengi dengan pengembangan kolam-kolam retensi dan penghijauan kota guna melestarikan lingkungan dan menekan bencana alam banjir pada musim hujan akibat meluapnya air Sungai Musi yang berhulu di Kabupaten Musirawas itu.

Terkait dengan pendangkalan Sungai Musi yang selama ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian Sumatera Selatan, Harnojoyo menyambut gembira adanya program pemerintah pusat untuk mengembangkan tol sungai secara bertahap, dan normalisasi agar daerah sungai (DAS) semakin baik.

Sementara Ketua Bappeda Kota Palembang Sapri menambahkan, Sungai Musi mulai hulu hingga hilir sepanjang sekitar 200 kilometer telah diprogramkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat dengan perencanaan sanitasi untuk menjaga lingkungan lebih baik.

Kesepakatan antardaerah kabupaten dan kota di Sumsel yang dilalui sungai juga telah dilakukan yaitu dengan melakukan roboisasi hutan yang mengalami kerusakan terutama di bagian hulu dan penghijauan di bantaran sungai, katanya.

Sungai Musi dulu dan kini menjadi salah satu pintu gerbang ekspor dan impor Sumatera Selatan melaui Pelabuhan Boom Baru Palembang, serta arus lalulintas angkutan kapal pengangkut hasil tambang batu bara serta minyak bumi dan gas (Migas).