Piala Presiden ajang intip kekuatan pesaing Seag

id piala presiden ajang intip kekuatan pesaing Seag, tinju

Piala Presiden ajang intip kekuatan pesaing Seag

Kejuaraan Tinju Amatir Piala Presiden XXII di Palembang Sumatera Selatan, 22-29 April 2015. (Foto Antarasumsel.com/15/Feny Selly) (Foto:antarasumsel.com/15/Feny Selly)

...Tak hanya atlet yang ingin mengevaluasi diri pada Piala Presiden ini, tim pelatih juga ingin memantau petinju-petinju dari negara lain karena dalam tinju ada faktor teknis dan non teknis karena tergolong olahraga tak terukur...
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kejuaraan tinju internasional Piala Presiden di Palembang, 20-25 April 2015, menjadi kesempatan Tim Nasional untuk memantau kekuatan para pesaing sebelum turun di SEA Games Singapura, Juni mendatang, kata Sekretaris PP Pertina Martinez Dos Santos.

Martinez Dos Santos di Palembang, Sumsel, Senin, mengatakan, dari seluruh kontestan SEA Games hanya Brunai Darussalam dan Myanmar yang tidak ambil bagian pada Piala Presiden sehingga ajang ini dapat dijadikan alat untuk membaca peta kekuatan negara lain.

"Tak hanya atlet yang ingin mengevaluasi diri pada Piala Presiden ini, tim pelatih juga ingin memantau petinju-petinju dari negara lain karena dalam tinju ada faktor teknis dan non teknis karena tergolong olahraga tak terukur," kata Martinez yang dijumpai seusai acara drawing Piala Presiden di Hotel Emilia Palembang.

Pada kejuaraan yang diikuti 182 atlet dari 24 negara ini, Indonesia akan menurunkan tiga tim dengan terdiri dari 34 petinju.

Dari tiga tim itu, terdapat satu tim yang diproyeksikan ke SEA Games yakni 10 petinju yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), dan dua tim lainnya merupakan kumpulan dari petinju-petinju juara Kejuaraan Nasional.

Ia mengatakan, Piala Presiden ini menjadi uji coba pertama atlet Pelatnas sebelum SEA Games karena pada bulan lalu gagal bertolak ke Kuba lantaran terganjal persoalaan administrasi di Kemenpora.

Belakangan, Kemenpora menawari Pertina tetap memberangkatkan atlet ke Kuba setelah mengikuti Piala Presiden, kata dia.

"Piala Presiden ini sangat penting bagi atlet karena dalam tinju, jika anda hanya latihan dan tidak ada pertandingan maka sangat sulit untuk mendukung penampilan di atas ring," kata dia.

Pada SEA Games Singapura, Pertina menargetkan dua medali emas atau melampaui capaian pada SEA Games di Myanmar 2013 dengan lima medali perak.

Pertina berani menargetkan dua emas karena menyakini kegagalan di Myanmar disebabkan faktor non teknis. Dari lima atlet yang masuk ke final, tak satu pun yang menggondol emas karena kalah angka dengan atlet tuan rumah.

"Secara teknis, atlet akan dipacu mengeluarkan kemampuan terbaik, sementara untuk faktor non teknis artinya bagaimana Indonesia bisa mendekati ASBC dan AIBA. Momen Piala Presiden ini tentunya akan dimanfaatkan tapi harus diingat mendekati ini bukan berarti memberi, yang akan dilakukan yakni melayani mereka dengan baik agar nyaman selama di Palembang," kata dia.

Sementara, Pelatih Thailand Songsak Kantao tidak menampik bahwa Piala Presiden ini merupakan ajang intip kekuatan negara-negara peserat SEA Games.

"Saya memboyong sembilan atlet, lima putra dan empat putri, ini merupakan atlet yang akan diturunkan di SEA Games. Saya yakin, negara Asia Tenggara lainnya juga mengirimkan tim SEA Games di sini," kata dia.

Terkait target, pelatih Thailand ini memiliki jawaban serupa dengan Martinez yakni sebatas menjadi kesempatan untuk evaluasi hasil latihan persiapan SEA Games.

"Saya tidak ada target, tapi saya senang karena berdasarkan hasil undian ada yang bertemu dengan Indonesia. Ini penting untuk menyiapkan mental atlet, siapa tahu nanti di SEA Games benar-benar berhadapan," kata Songsak.

Piala Presiden merupakan agenda AIBA yang terakhir kali digelar di Indonesia pada 2011.

Ajang yang memperebutkan hadiah Rp39 juta bagi juara umum dengan mempertandingkan 12 kelas ini, diikuti sejumlah negara di antaranya, Banglades, Australia, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Mesir, Butan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Philipina, Qatar, Singapura, Suriah, China Taipeh, Thailand, Kamboja, India, Hongkong, Sri Langka, Mauritius, Rusia, dan Myanmar.