KPPN Lubuklinggau buka pelayanan MPN G-2

id kppn, kppn lubuklinggau, pelayanan mpn g-2, pelayanam mpn, modul penerimaan negara

KPPN Lubuklinggau buka pelayanan MPN G-2

Ilustrasi kesibukan pegawai di kantor KPPN (FOTO ANTARA)

Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel)- Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, membuka transaksi perdana setoran penerimaan melalui modul penerimaan negara generasi kedua untuk mempermudah pelayanan pemerintah di bidang setoran.

Pada pembukaan pelayanan perdana sistem Modul Penerimaan Negara Generasi-2 (MPN G-2) baru-baru ini ternyata cukup baik dan cepat, kata Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Lubuklinggau Rita Susilowati, Senin.

Ia mengatakan, tahap pertama sistem itu dilakukan Bank BRI setempat, sementara empat bank/pos lain, yaitu BNI, Mandiri, CIMB Niaga, dan PT Posindo dalam status telah melakukan UAR (User Acceptance Test).

Keempat bank itu nantinya juga akan melakukan pelayanan perdana seperti BRI beberapa waktu lalu juga berhasil.

Sistem MPN G-2 akan meningkatkan kualitas layanan pemerintah di bidang setoran penerimaan negara, dengan sistem itu otomatis meminimalisir berbagai kemungkinan penyimpangan.

Meskipun demikian, ia tidak memungkiri bahwa masih perlu beberapa penyempurnaan karena menggunakan jaringan teknologi tinggi.

"Saya rasa ini sebuah sinergi yang luar biasa, karya terbesar yang akan lebih baik lagi untuk memperbaiki sistem jaringan yang lebih baik pula," ujarnya.

Menurut dia, membedakan antara layanan Sistem MPN G-2 dengan sistem MPN sebelumnya adalah menyangkut fleksibilitas, akurasi, kecepatan, keamanan, dan akuntabilitas.

Jika sebelumnya transaksi penerimaan negara harus disetor langsung ke loket pembayaran yang telah ditentukan, namun melalui layanan sistem MPN G-2, wajib pajak dapat melakukan pembayaran kapan saja dengan berbagai pilihan dan cara, baik melalui ATM maupun sistem E-Banking.

Dengan sistem ini, telah dilakukan uji beban puncak dengan 2.099 juta transaksi dengan hasil memuaskan, yaitu tanpa nomor transaksi penerimaan negara ganda.

"Pemerintah mengharapkan kepercayaan publik terhadap layanan pembayaran setoran negara akan terus meningkat," katanya.