DPRD peringati hari jadi Sumsel ke-69

id dprd sumsel, wagub sumsel, ishak mekki, hut sumsel, hari jadi ke 69 sumsel

DPRD peringati hari jadi Sumsel ke-69

Rapat paripurna istimewa V memperingati hari jadi provinsi ke-69 tahun dipimpin Ketua DPRD Sumstera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas yang didampingi tiga wakil ketua yakni, M Yansuri, Chairul S Matdiah dan Nopran Marjani di Palembang, Jumat (15/5). (

....Melalui penelitian terhadap dokumen hasil musyawarah Bukit Tinggi dan data-data arsip nasional akhirnya disepakati pada 15 Mei 1946 sebagai awal terbentuknya Provinsi Sumatera Selatan....
Palembang (ANTARA Sumsel) - DPRD Sumatera Selatan menggelar rapat paripurna istimewa memperingati hari jadi ke-69 provinsi itu pada 15 Mei 2015.

Rapat paripurna istimewa V memperingati hari jadi provinsi ke-69 tahun itu dipimpin Ketua DPRD Sumstera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas yang didampingi tiga wakil ketua yakni, M Yansuri, Chairul S Matdiah dan Nopran Marjani di Palembang, Jumat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki serta sejumlah anggota DPR RI asal Sumatera Selatan Hafisz Tohir, Hanna Gayatri, Moh Iqbal Romzi dan tokoh masyarakat lainnya.

Menurut Ketua DPRD  HM Giri Ramanda N Kiemas berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2007 tentang hari jadi Provinsi Sumatera Selatan telah ditetapkan tanggal 15 Mei.

Peringatan yang dilaksanakan dalam bentuk rapat paripurna istimewa ini merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, karena dengan kesadaran dan semangat kebersamaan serta sesuai dengan Motto Sumsel yakni "Sumatera Selatan Bersatu Teguh".

Ia mengatakan, sebagai negara modern pada waktu itu dan telah menetapkan batas wilayah kekuasaannya yakni zaman Sultan Abdulrahman yang menguasai sebagian wilayah sekarang termasuk Jambi (di daerah Muara Tembesi), sebagian daerah Lampung (Menggala, Tulang Bawang) dan juga Pulau Bangka Belitung, serta daerah Rejang Empat Petulai (Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu) dan Belalau di sebelah selatan Danau Ranau.

Pada waktu peralihan kekuasaan dari Kesultanan Palembang kepada Pemerintah Hindia Belanda, tidak semua wilayah dikuasai Pemerintah Belanda karena masih ada perlawanan dari rakyat, terutama rakyat di Pasemah.

Giri menuturkan, kronologis penetapan 15 Mei 1946 sebagai hari jadi Provinsi Sumsel adalah bertepatan dengan diumumkan pembagian wilayah Provinsi Sumatera menjadi tiga subprovinsi berdasarkan usul dan pertimbangan konferensi residen seluruh Sumatera, wakil pemerintah pusat, dan keputusan Dewan Rakyat Sumatera.

Tiga subprovinsi itu, yakni subprovinsi Sumatera Utara meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli.

Kemudian subprovinsi Sumatera Tengah yang meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Riau, dan Jambi. Selanjutnya, subprovinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.

Berdasarkan pembagian wilayah itu, melalui proses panjang dilandasi kajian ilmiah dan segala pertimbangan dari berbagai aspek, baik aspek yuridis, historis, sosiologis, filosofis maupun sosial budaya serta melalui penelitian terhadap dokumen hasil musyawarah Bukit Tinggi dan data-data arsip nasional di Jakarta, akhirnya disepakati pada 15 Mei 1946 adalah sebagai awal terbentuknya Provinsi Sumatera Selatan.

Untuk itu telah ditetapkan dalam Perda Provinsi Sumsel No.5 Tahun 2007 sebagai hari jadi Provinsi Sumsel.
Sumsel memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Di dalam perut buminya ada sumber gas alam, minyak bumi, batu bara, mineral dan segala apa yang diperlukan pasar dunia. 

Tanahnya yang cukup subur untuk membudidayakan berbagai komoditas memiliki nilai ekonomi tinggi. Industri pengolahan atas bahan-bahan mentah juga telah menjadi bagian dari perekonomian Sumsel sejak seabad lalu, katanya.

Sementara Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki mengatakan, peringatan hari jadi ke-69 provinsi ini meski dilaksanakan  sederhana namun memiliki arti yang sangat penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Selatan. (adv/susi)