OJK ingatkan TKI tidak sembarangan berinvestasi

id ojk, ingatkan tki tidak sembarang berinvestasi, investasi

OJK ingatkan TKI tidak sembarangan berinvestasi

Otoritas Jasa Keuangan - OJK (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

...Saya ingatkan teman-teman TKI yang mengumpulkan uang untuk investasi karena sekarang ini banyak investasi abal-abal di Indonesia...
Taipei (ANTARA Sumsel) - Otoritas Jasa Keuangan mengingatkan para tenaga kerja Indonesia di Taiwan agar tidak sembarangan berinvestasi seiring dengan maraknya praktik penipuan.
        
"Saya ingatkan teman-teman TKI yang mengumpulkan uang untuk investasi karena sekarang ini banyak investasi abal-abal di Indonesia," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo di Taipei, Minggu.
        
Saat ini pihaknya mewaspadai investasi model arisan yang ditawarkan Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) berjaringan internasional. "MMM itu banyak memiliki 'member' (anggota) . Member-member itu dapat 'fee'. Lembaga ini bisa hidup karena ada member-member baru sebagai investor," ujarnya saat ditemui seusai kegiatan Pelatihan Kewirausahaan yang digelar pihak Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
        
Situs-situs lembaga tersebut, lanjut Anto, sudah ditutup oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Itu yang ada di Indonesia. Kalau 'hosting'-nya di luar negeri, tentu pemerintah tidak bisa memantau," ujarnya di dampingi Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI di Taipei Devriel Sogia.
        
Di samping itu, pihaknya tidak bisa menindak lembaga tersebut selama belum ada laporan dari pihak yang dirugikan. "Selain itu pula, selama dia tidak mengiklankan yang menjanjikan keuntungan tertentu, kami juga tidak bisa menindak," katanya.
        
Sementara itu, terkait salah satu lembaga keuangan yang ada di Taiwan yang namanya mirip dengan salah satu bank BUMN, Anto menyatakan instansinya tidak memiliki kewenangan untuk menindak.
        
"Namun kami hanya bisa memberikan peringatan agar tidak menggunakan nama itu. Demikian pula dengan TKI agar tidak memanfaatkan jasa lembaga tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.      
  
Dalam kesempatan tersebut, OJK juga ingin memberdayakan TKI melalui program usaha mikro dan program asuransi. "Sehingga kalau sudah pulang ke Tanah Air, mereka bisa punya hasil," ujarnya menambahkan.
        
Pihaknya akan membantu para TKI dalam mendapatkan akses permodalan dari bank, namun dengan syarat TKI tersebut sudah bisa menjalankan usahanya minimal dua tahun.
        
Kegiatan yang digelar di pusat Kota Taipei tersebut diikuti ratusan TKI dari berbagai daerah di Taiwan. Sampai saat ini jumlah TKI di Taiwan diperkirakan mencapai 230 ribu orang yang mayoritas bekerja pada sektor informal.