Sejumlah wartawan keluhkan kinerja pejabat pemkab

id pemkab,pemkab oku

Sejumlah wartawan keluhkan kinerja pejabat pemkab

Wartawan peliput di Pemkab OKU keluhkan kinerja pejabat di instansi itu (Foto: antarasumsel.com/Edo)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah wartawan cetak maupun online yang bertugas di Baturaja ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan kinerja oknum pejabat di pemerintahan kabupaten setempat, karena dinilai melayani masyarakat tidak sesuai dengan fungsinya selaku abdi negara.

Menurut Rudi, wartawan media online Sumatera Deadline di Baturaja, Rabu bahwa ia kecewa atas sikap oknum pejabat di Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang menjawab tidak wajar saat dikonfirmasi mengenai jadwal pelantikan Bupati Kuryana Aziz untuk diliput.

"Pada Senin (25/5) saya menanyakan perihal jadwal keberangkatan rombongan yang menghadiri pelantikan bupati, oknum pejabat berinisial R, menjawab kami tidak butuh media. Wartawan hanya membuat risih saja," katanya menirukan ucapan pejabat tersebut.

Dikatakannya, kurangnya respon pihak oknum pejabat terkait tersebut berdampak pada pelantikan Bupati OKU digelar di Kantor Gubernur Sumsel, Palembang, Selasa (26/5) nyaris tak diliput awak media yang bertugas di wilayah setempat.

Ia mengungkapkan, kekecewaan sejumlah awak media lokal maupun Sumsel itu mengurungkan niat untuk meliput pelantikan Bupati OKU defenitif.

Menurut dia, tidak seharusnya seorang pejabat melontarkan ucapan yang tidak semestinya, karena pelantikan bupati merupakan momen penting.

"Apalagi pernyataan tersebut bukan pada tempatnya dan yang lebih penting Pers adalah mitra pemerintah," ungkapnya seraya menambahkan diundang untuk meliput setelah dihubungi ajudan bupati.

Sementara itu, Praktisi Hukum Kabupaten OKU Wenesdey SH MH menanggapi perihal yang menyebabkan batalnya awak media berangkat ke Palembang tidak semestinya terjadi dan jangan sampai terulang kembali.

"Kalau soal biaya yang menjadi hambatan untuk mengkondisikan awak media dalam peliputan di luar kota, itu salah besar karena setiap tahunnya sudah dianggarkan dan sangat mustahil pihak humas tidak tahu membedakan kegiatan harus dipulikasikan," tegas Wenesdey.

Hal senada dikatakan Pimpinan Redaksi media Baturaja Pos, Raden Muhamad Wahyu menanggapi perihal yang menyebabkan batalnya awak media berangkat ke Palembang meliput pelantikan bupati tidak semestinya terjadi dan jangan sampai terulang kembali.

"Informasi kami dapat terdengar agak aneh. Pihak Humas dan protokol baru menghubungi awak media untuk diajak meliput setelah dipertanyakan bupati di tengah perjalanan. Seharusnya pihak Humas dan Protokol tahu tugasnya sebagai corong Pemkab OKU yang juga bertugas merangkul wartawan meliput moment - moment penting, apalagi kegiatan itu ke luar Kota," katanya.