Terminal Baturaja dibangun miliaran rupiah terbengkalai

id aset, aset terbengkalai

Terminal Baturaja dibangun miliaran rupiah terbengkalai

Sejumlah aset Pemkab OKU terbengkalai (Foto: antarasumsel.com/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Terminal tipe A Batu Kuning Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang dibangun menghabiskan dana miliaran rupiah, saat ini terbengkalai karena tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak setelah selesai dibangun.

"Kami menduga pembangunan aset yang terbengkalai itu tidak tepat sasaran. Akibatnya, uang negara senilai miliaran rupiah terbuang percuma. Artinya, negara sudah dirugikan dan pejabat di instansi terkait mesti bertanggung-jawab," kata Ketua Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Ogan Komering Ulu (OKU), Udin Arianto, kepada wartawan di Baturaja, Rabu.

Sejumlah aset milik Pemkab OKU yang terbengkalai itu antara lain Terminal Tipe A Batu Kuning, lapangan upacara di Desa Tanjung Baru, booster PDAM di Desa Batukuning, Pasar Induk Batukuning, sekarang kondisi bangunannya sangat memprihatinkan bahkan lapangan upacara di Desa Tanjung Baru saat ini sering dijadikan tempat mesum oleh remaja saat malam hari," katanya.

Udin menjelaskan, tidak hafal tahun pembangunan aset yang terbengkalai tersebut serta berapa besar dananya, namun seingatnya bangunan itu didirikan sejak 2008-2009.

Sementara anggota LSM Sriwijaya Coruption Wacth (SCW) OKU, Anrizal mengungkapkan, pihaknya sudah sering mengadukan masalah terbengkalainya aset milik Pemkab OKU tersebut, karena kuat dugaan pembangunan itu dilakukan tanpa ada perencanaan yang matang, sehingga negara dirugikan miliaran rupiah.

"Jelas pembangunan tersebut merugikan negara, karena tidak dimanfaatkan. Tetapi herannya sampai sekarang aparat penegak hukum terkesan tutup mata terhadap persoalan ini," katanya.

Menyikapi permasalahan tersebut, kata Anrizal, pihaknya akan melaporkan masalah itu ke Kejaksaan Tinggi dan Polda Sumatera Selatan. Jika tetap tak direspon, maka berkasnya akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung dan Mabes Polri.

"Kalau perlu nanti kita demo ke Pemkab OKU," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas PU Cipta Karya OKU, Ir Ulia Mahdi, sampai berita ini diturunkan belum berhasil ditemui dan saat dihubungi melalui telepon genggamnya dalam keadaan tidak aktif.