Pemkot Palembang genjot sektor pariwisata tingkat PAD

id pemerintah kota palembang, kota palembang, palembang, genjot sektor pariwisata, pariwisata palembang, tingkat pad, pendapat asli daerah palembang, pen

Pemkot Palembang genjot sektor pariwisata tingkat PAD

Kota Palembang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/15/Den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang menggenjot sektor pariwisata untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah yang ditargetkan mencapai Rp700 miliar pada 2015.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan PAD Pemkot Palembang Yuliar Khaidar di Palembang, Kamis, mengatakan, sektor pariwisata dipandang pemerintah sebagai bidang yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam lima tahun mendatang karena Kota Palembang memiliki keunggulan dari sisi bentang alam dan wisata sejarah, serta kuliner.

"Pemerintah kota saat ini sudah merancang ingin menjadikan Palembang sebagai pusat wisata sungai di Indonesia karena ini dipandang sebagai sesuatu kekuatan karena belum banyak dimiliki provinsi lain," kata dia.

Untuk itu, pemkot telah menjalin kerja sama dengan BUMN pengembang pariwisata PT ITCD untuk mengembangkan wisata sungai ini.

"Tak berapa lama lagi akan ada MoU dengan PT ITDC terkait rencana pembangunan hotel di pinggir Sungai Musi, dan infrastruktur lainnya. Jika ini berjalan maka secara otomatis PAD akan meningkat, jadi tidak hanya mengandalkan PBB dan retribusi saja," kata dia.

Ia mengatakan kehadiran perusahaan swasta nasional ini diharapkan dapat memecah kebuntuan pengembangan pariwisata di Palembang yang kerap terkendala dana.

"Tentunya lain jika sudah dikelola oleh swasta karena sudah berorientasi pada keuntungan sehingga beragam kelemahan selama ini akan tertutupi, terutama infrastruktur dan Sumber Daya Manusia," ujar dia. 

PAD terbesar Kota Palembang sementara ini disumbang oleh sektor hotel dan restoran.

Pada 2014, PAD Kota Palembang berhasil menembus Rp600 miliar, sementara tahun ini ditargetkan meningkat hingga 10-15 persen.

"Pemkot terus menggenjot PAD karena menargetkan APBD Kota Palembang mencapai Rp1 triliun pada 2018. Sementara ini, APBD tahun 2014 baru mencapai Rp3,1 trilun sehingga belum bisa memenuhi semua kebutuhan untuk mensejahterakan rakyat," kata dia.