Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kinerja perbankan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih tumbuh positif meski terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2015.
Berdasarkan rilis ditandatangani Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah VII (Sumsel, Babel, Lampung, Jambi, dan Bengkulu) Hamid Ponco Wibowo, Kamis, dinyatakan kinerja perbankan di Babel membaik tercermin dari meningkatnya aset perbankan sebesar 11,13 persen (yoy).
Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan I-2015 mencapai Rp13,46 triliun atau tumbuh 9,99 persen (yoy) dan penyaluran kredit (berdasarkan lokasi proyek) mencapai Rp13,66 triliun atau tumbuh 19,58 persen (yoy).
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut diimbangi dengan masih terjaganya kualitas kredit di bawah 5 persen sebagaimana tercermin dari Rasio NPL yang sebesar 2,62 persen.
Namun, dari sisi transaksi pembayaran non tunai, baik kliring maupun RTGS di Bangka Belitung mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung.
Sementara dari sisi sistem pembayaran tunai, infllow tercatat sebesar Rp558,13 miliar, sedangkan outflow-nyar Rp196,52 miliar sehingga terjadi net inflow sebesar Rp361,61 miliar.
Sedangkan, berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi daerah ini pada triwulan I-2015 tercatat sebesar 4,10 persen (yoy) atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2014 yang tercatat sebesar 4,75 persen (yoy).
Namun pencapaian tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera yang tercatat sebesar 3,53 persen (yoy).
"Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi tersebut terutama disebabkan melambatnya ekspor luar negeri komoditas timah yang menjadi andalan daerah," kata Hamid.
Sementara itu, inflasi Kepulauan Babel pada triwulan I-2015 tercatat semakin menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari 9,04 persen (yoy) menjadi 6,73 persen (yoy) yang didorong oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tanjung Pandan sebagai salah satu kota penghitung inflasi juga mencatatkan penurunan inflasi pada triwulan I-2015 yaitu dari 13,14 persen pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 7,07% (yoy).
Berita Terkait
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Masyarakat perlu periksa nomor seri uang untuk cegah uangpalsu
Jumat, 5 April 2024 15:10 Wib
Bank BSB siapkan uang tunai Rp1,2 triliun untuk cukupi libur lebaran
Jumat, 5 April 2024 7:31 Wib
Hasil Survei: Mayoritas masyarakat alokasikan THR tahun ini untuk belanja
Kamis, 28 Maret 2024 15:42 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
Tim BI Sumsel susuri Sungai Musi layani tukar rupiah jelang lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 19:58 Wib
Bank BSB gandeng Penyuluh. Pertanian jadi agen Laku Pandai
Sabtu, 23 Maret 2024 18:09 Wib
Bank BSB gandeng Penyuluh Pertanian menjadi agen Laku Pandai
Sabtu, 23 Maret 2024 13:32 Wib