Karlovic jadi petenis tertua di 16 besar Wimbledon

id ivo karlovic, petenis kroasia, petenis, tenis, wimbledon, kejuaraan dunia

Karlovic jadi petenis tertua di 16 besar Wimbledon

Petenis asal Kroasia Ivo Karlovic (Foto Ist)

....Saya sangat beruntung. Saya sangat menyukainya....
London, (ANTARA/AFP) - Ivo Karlovic menjadi petenis putra tertua dalam 39 tahun yang mencapai 16 besar Wimbledon pada Sabtu, namun kemenangannya atas Jo-Wilfried Tsonga diwarnai kontroversi terkait 'double hit.'
Raksasa Kroasia berusia 36 tahun itu melepaskan 41 ace saat mengalahkan unggulan ke-13 asal Prancis Tsonga melalui kemenangan 7-6 (7/3), 4-6, 7-6 (7/2), 7-6 (11/9), dan akan menghadapi juara 2013 Andy Murray untuk memperebutkan satu tempat di perempat final.

Namun ia menghadapi pengawasan setelah rekaman video memperlihatkan dirinya melakukan 'double hit' pada set point Tsonga di kedudukan 6-7 pada set keempat, yang akan membuat pertandingan itu diteruskan ke set penentuan.

Insiden itu luput dari penglihatan wasit di Lapangan Tiga namun Karlovic menegaskan bahwa pukulannya tidak ilegal.  
"Itu merupakan satu gerakan dan kemudian jika itu adalah satu gerakan, maka hal itu diizinkan," kata petenis bertinggi badan 2,08 meter asal Kroasia yang mencapai perempat final pada 2009.

Ia juga mengatakan bahwa tayangan ulang televisi dapat menipu.

"Itu benar-benar melambat," ucapnya.

Karlovic menambahi, "Saya akan maju ke net dan ia melepaskan pukulan menyilang, dan saya merentangkan lengan saya."
"Kemudian bola mengenai raket saya, dan kemudian (bola) itu menurun, raket saya bergerak seperti ini, dan kemudian memukul di sini, dan kemudian boom, boom. Namun itu adalah satu gerakan maka itu merupakan hal yang legal."
"Saya sangat beruntung. Saya sangat menyukainya."
Meski terdapat kontroversi, semifinalis 2011 Tsonga menolak untuk mengutuk lawannya.

"Saya benar-benar tidak peduli. Apa yang dapat saya lakukan tentang hal itu sekarang," kata petenis 30 tahun ini.

"Saya hanya meihat kepada wasit. Ia berkata tidak. Saya berkata OK, poin selanjutnya."
Tsonga menambahi bahwa tergantung kepada para ofisial untuk menerapkan peraturan-peratuan, dan para pemain semestinya tidak diharapkan bertindak sebagai wasit.

"Merupakan pekerjaan seorang wasit untuk melihatnya. Jika ia tidak dapat melihatnya, saya tidak dapat melakukan apa-apa. Bahkan jika saya melihatnya, saya tidak dapat berkata apapun."
Karlovic merupakan petenis putra tertua yang menembus putaran keempat di All England Club sejak kompatriotnya Niki Pilic melakukannya pada 1976.

Unggulan ke-23 itu juga merupakan petenis tertua yang mencapai 16 besar dari semua Grand Slam utama, sejak Jimmy Connors yang saat itu berusia 39 tahun melakukannya di AS Terbuka 1991.

"Ini adalah perasaan yang hebat. Saya benar-benar menyukai apa yang saya lakukan. Saya bergembira. Maka jika saya dapat melakukannya pada usia saya, itu tetap tidak dapat dipercaya," kata Karlovic yang mencatatkan 136 ace dari tiga pertandingan.

"Dan saya tidak tahu untuk berapa lama saya dapat melakukan hal ini, namun saat ini saya tidak memiliki masalah cedera. Dan saya sehat, termotivasi. Maka saya akan melaju.
(Penterjemah: Uu.SYS/C/A.R.A Adipati)