Kemdikbud instruksikan sekolah jalankan program PBP

id kemendikbud, dikbud, program pbp, penumbuhan budi pekerti, budi pekerti, sekolah

Kemdikbud instruksikan sekolah jalankan program PBP

Ilustrasi - Siswa Sekolah Dasar (FOTO ANTARA)

...Saat mulai aktif kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Senin pekan depan, PBP ini sudah diimplementasikan...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menginstruksikan setiap sekolah dari tingkat dasar hingga atas menjalankan program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
       
"Saat mulai aktif kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Senin pekan depan, PBP ini sudah diimplementasikan," kata Mendikbud Anis Baswedan saat konferensi pers di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat.
       
PBP itu sendiri adalah program yang ditujukan untuk pembiasan sikap dan perilaku positif di setiap sekolah di bawah Kemdikbud yang dimulai pada tahun ajaran 2015-2016.
       
Menurut Anis program ini harus diimplementasikan di tahun ajaran baru ini karena dia melihat PBP dapat menjadi pangkal penumbuhan karakter positif siswa di sekolah untuk selanjutnya dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.
       
"Dengan pembentukan karakter dimulai dari sekolah saya rasa para siswa akan terbiasa dan mengimplementasikanya pada kehidupan sehari-hari," ujarnya.
       
Anis mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk menerapkan program tersebut, namun di tahun ajaran kali ini, PBP akan difokuskan lewat jalur non-kurikuler.
       
"Penunmbuhan karakter dapat dilakukan dengan tiga sektor, intrakulikuler, ekstra kulikuler dan non kulikuler. Namun kali ini, kita fokus melalui jalur non kulikuler yang biasanya kurang mendapat perhatian, padahal efeknya besar pada kegiatan belajar mengajar," tuturnya.
       
Anis menyebut, PBP ini sangat penting, karena hal tersebut adalah tujuan utama dari pendidikan. Mantan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu mengharapkan PBP bisa ditumbuhkan dengan baik sehingga hal positif tersebut bisa menjadi budaya Bangsa Indonesia.
       
"Istilahnya adalah penumbuhan budi pekerti, bukan penanaman apalagi pencetakan. Filosofi menumbuhkan dan menanam beda, kita gunakan penumbuhan, jadi kita harus melihat siswa, guru dan kepala sekolah sebagai individu yang punya bekal karakter positif," katanya menambahkan.