Calon kepala daerah mantapkan pasangan jelang pendaftaran

id calon kepala daerah, pilkada, pasangan calon, calon bupati, musirawas, kpu,

Calon kepala daerah mantapkan pasangan jelang pendaftaran

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Beberapa calon kepala daerah yang akan ikut Pilkada serentak Desember 2015 di Kabupaten Musirawas, mulai mengerucut dan memantapkan calon pasangan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum setempat pada 26-28 Juli 2015.

Dari beberapa calon kepala daerah mulai bongkar pasangan karena sesuai instruksi dari partai untuk mendukung maju pada Pilkada 2015, kata komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Musirawas, Supriyadi, Sabtu.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun calon kepala daerah yang berubah pasangan itu antara lain calon wakil bupati Hj Suwarti awalnya akan berpasangan dengan H Ahmad Murtin, beralih akan perpasangan dengan H Hendra Gunawan.

Beralihnya pasangan itu karena loyalitasnya dengan Partai Golkar yang telah menunjuk untuk mengganti pasangan sebelum mendaftar ke KPU pada, 26-28 Juli 2015.

Melihat kondisi menjelang pendaftaran tersebut suhu politik di wilayah itu sedikit memanas, karena masing-masing calon kepala daerah akan berupaya memenangkan pertarungan pada Desember 2015.

"Kalau sebelumnya mereka masih ragu untuk berpasangan mungkin hasil survei masing-masing partai belum mencapai target, namun mendekati pendaftaran tersebut semuanya sudah mantapkan pasangan calon," ujarnya.

Calon wakil bupati Hj Suwarti membenarkan bahwa dirinya akan berpasangan dengan H Hendra Gunawan dan meninggalkan calon pasangan sebelumnya H Ahmad Murtin karena instruksi partai.

"Saya sebagai kader Partai Golkar harus loyal kepada perintah pimpinan karena yang menentukan untuk mengusung maju Pilkada adalah partai," katanya.

Ia mengatakan, perubahan pasangan calon itu merupakan proses dinamika politik, apa lagi dirinya sebagai kader partai yang berlambang pohon beringin tersebut mengikuti instruksi dari induk partai.

"Hal seperti itu biasa terjadi dalam dinamika politik, apabila kita tidak mengikuti instruksi partai maka akan kena sanksi, sebagai kader yang loyalitas tentu saja mentaati aturan dan instruksi partai," katanya.